PR TASIKMALAYA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak mengimpor beras.
Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan ini sebab dikabarkan bahwa Bulog memiliki persediaan beras impor tidak terpakai yang berjumlah 883.585 ton.
Susi Pudjiastuti pun mengusulkan dihentikannya impor beras sebab panen beras oleh masyarakat Indonesia pun masih melimpah.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari @susipudjiastuti, hal ini diungkapkan Susi Pudjiastuti dalam cuitannya di hari Selasa, 16 Maret 2021.
"Pak presiden yang terhormat, mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yang panen, panen juga berlimpah," kata Susi Pudjiastuti.
Ia juga meminta agar Presiden Jokowi mendukung Kepala Bulog agar tidak lagi mengimpor beras.
Baca Juga: KontraS Ajukan PK ke MA atas Dugaan Kasus Korban Penyiksaan Aparat dan Rekayasa Pembunuhan Berencana
Selain itu, Susi Pudjiastuti juga berharap presiden melarang pihak lain yang bersangkutan.
"Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untk tidak melakukan impor. Juga melarang yang lain," tandasnya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso merasa kesulitan dalam penyaluran beras.
Baca Juga: Ribuan Buruh Garmen Ditahan di Pabrik, Cegah Ikut Demonstrasi Menentang Kudeta Myanmar
Sebelumnya, pemerintah telah berencana untuk mengimpor beras hingga satu juta ton.
Dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada hari Senin, 15 Maret 2021, Budi mengatakan bahwa pihaknya siap menampung beras hingga 3,6 juta ton.
Tetapi, dia memohon supaya ada pangsa pasar dalam mendistribusikan beras yang diterima.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Memohon Kepada Presiden: Berikan Dukungan Kepada Pak Kabulog
"Kalau kami membeli sebanyak apapun kami siap, asalkan hilirnya dipakai," ujarnya.
Menurutnya, setiap tahun Bulog kehilangan pangsa pasar hingga 2,6 juta ton beras.
Hal ini dipicu oleh perubahan program oleh pemerintah, dari Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Baca Juga: Singgung Rekam Jejak Jokowi, Rizal Ramli Tegaskan Tak Percaya pada Penolakan Presiden Tiga Periode
Masyarakat sebelumnya menerima bansos berupa beras dari Bulog. Namun kini bansos diberikan secara nontunai.
Dengan diberikannya bansos nontunai, masyarakat bisa membelanjakannya sendiri di warung-warung yang berkooperasi dengan Kementrian Sosial.
Sementara itu berdasarkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini tersedia beras mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton.
Baca Juga: Situasi Myanmar Kian Mencekam, Kemlu RI Sebut WNI Aman Tapi Imbau Segera Pulang ke Indonesia
Jumlah tersebut dari total beras impor tahun 2018 yang mencapai 1.785.450 ton.