Jokowi Targetkan Vaksin Covid-19 Merah Putih akan Diproduksi Akhir Tahun 2021

16 Februari 2021, 18:10 WIB
Presiden Jokowi. /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan vaksin Covid-19 Merah Putih buatan Indonesia akan diproduksi pada akhir tahun 2021.

Persiden Jokowi menyebutkan pihaknya sendiri telah memerintahkan kepada instansi terkait untuk mempercepat produksi vaksin Covid-19 Merah Putih ini.

"Saya juga telah perintahkan untuk mempercepat produksi vaksin kita sendiri, vaksin Merah Putih, tetapi ini juga memerlukan waktu, mungkin akhir tahun Insya Allah bisa diproduksi," ujar Jokowi seperti yang disiarkan dalam channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Februari 2021.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Revisi UU ITE, Hidayat Nur Wahid: Demi Keadilan, Fraksi PKS Mendukung

Jokowi mengatakan bahwa saat ini, vaksin Merah Putih masih dalam tahap pertama, yakni riset dan pengembangan yang akan menghasilkan bibit vaksin.

Proses riset dan pengembangan di tahap pertama ini akan melibatkan enam institusi.

Enam institusi tersebut meliputi, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Dari Telur hingga Kimchi, 5 Makanan ini Dapat Kurangi Stres di Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah juga telah menargetkan vaksin Merah Putih akan memasuki masa uji klinis pada Juni 2021.

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 buatan lokal ini harus melewati tiga tahapan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa diedarkan ke masyarakat.

Selain menyiapkan vaksin Merah Putih, Jokowi juga menyatakan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya keras untuk memperoleh vaksin lain dari berbagai negara.

Baca Juga: Wow! Violet Evergarden Movie Berhasil Menangi Anime of The Year pada Tokyo Anime Award Festival 2021

Seperti telah diketahui, saat ini, Indonesia baru mendatangkan vaksin dari produksi Tiongkok, yakni Sinovac.

"Tapi kita berusaha dari beberapa negara, dan itu juga menjadi rebutan 215 negara, yang kita harus sadar tidak mudah mendapatkan yang namanya vaksin sekarang ini," jelasnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Menurut Jokowi, Indonesia membutuhkan vaksinasi Covid-19 untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity untuk menghentikan pandemi.

Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan sekitar 70 persen penduduk harus mendapatkan suntikan vaksinasi.

"Angkanya kurang lebih 182 juta orang yang divaksin, artinya karena harus disuntik dua kali, kita harus menyuntik 364 juta suntikan. Bukan angka yang kecil," pungkasnya.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler