Effendi Gazali Tuding Kebijakan yang Keliru, Susi Pudjiastuti Beri Tanggapan Santai di Twitter

5 Desember 2020, 11:10 WIB
Effendi Gazali tanggapi rumor Susi Pudjiastuti kembali menjabat sebagai Menteri KKP /Jurnal Presisi/YouTube / Helmy Yahya Bicara

PR TASIKMALAYA – Effendi Gazali selaku mantan Ketua Komisi Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), membeberkan adanya kekeliruan data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode kepemimpinan Susi Pudjiastuti.

Menurutnya, pernyataan Susi yang menyatakan bahwa Lobster terancam punah tidak memiliki data yang mendasar.

“Saya mau mengatakan, menurut data dari Badan PBB yang mengurus itu, itu (lobster) tidak termasuk yang terancam punah. Jadi kita harus percaya BAdan PBB dong,” pungkasnya.

Baca Juga: Pemilih Disabilitas di Sulawesi Tenggara Diberi Akses Mudah di TPS

Effendi juga melanjutkan, berdasarkan data IUCN (Internasional Union for Conservation of Nature) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), lobster tidak dinyatakan sebagai hewan yang dikategorikan terancam punah.

Selain data dari badan internasional tersebut, Effendi juga memaparkan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia memiliki benih lobster sebanyak 850 miliar per tahun.

“Menurut Badan Riset KKP, yang pada waktu itu Bu Susi sebagai menterinya, mengeluarkan telaah halaman 28 pada bab 5, disebutkan bahwa jumlah benih lobster yang ada di Indonesia itu 850 miliar, ini kan kementerian Bu Susi sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Effendi menekankan bahwa Susi mengetahui dengan seksama bahwa Indonesia memiliki benih lobster sebanyak 850 miliar dalam satu tahun.

Baca Juga: Jalani Tes Usap, 10 Anggota KPPS Balikpapan Dinyatakan Positif Covid-19

“Jadi artinya, Bu Susi mengetahui bahwa menurut badan risetnya dia, potensi benih lobster yang ada di Indonesia, itu per tahun ada 850 miliar,” bebernya.

Singkatnya, Effendi menyampaikan bahwa data benih lobster yang dinyatakan bahwa lobster terancam punah merupakan data yang keliru, dan harus diperbaiki.

Effendi tidak menginginkan jika ada lagi anggapan bahwa loster Indonesia terancam punah, karena anggapan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

“Saya mau bilang kalau Bu Susi terpilih kembali menjadi Menteri KKP, datanya harus kita perbaiki. Jangan sampai lagi ada orang yang mengatakan ‘Lobster kita terancam punah’, dari sudut mana lobster kita terancam punah?” tandasnya.

Baca Juga: Berbeda dengan Papua yang Ikrarkan Diri Merdeka, ini yang Dilakukan GAM untuk Rayakan Hari Lahirnya

Bahkan, Effendi dengan tegas mengatakan bahwa IUCN dan CITES saja tidak mengatakan bahwa lobster terkategori hewan punah, dan perdagangannya diakui dunia.

“Di IUCN dan Cites tidak, jumlahnya menurut badan riset atau harus diperbaiki, 850 miliar yakan, perdagangan di dunia diakui, dan yang paling penting sudah bisa dilakukan hecri di Australia dan Jepang,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan data yang keliru pada masa kepemimpinannya, Susi Pudjiastuti angkat bicara.

Menurutnya, mengapa tidak sejak dia memimpin ada yang menyatakan keberatan dengan kebijakannya.

Baca Juga: Sempat Berkelit , Djoko Tjandra Terbukti Melakukan Tindak Pidana Soal Surat Jalan Palsu

”Hari begini ngomong Susi keliru. Dulu waktu saya masih menjabat, saya sudah bilang, siapa yang berkeberatan dengan kebijakan saya, bisa petunkan saya, tetapi tidak ada,” tuturya.

Lebih lanjut Susi menekankan, bahwa dirinya kini bukan lagi menjabat sebagai menteri jadi tidak ada urusannya sama sekali.

“Nah sekarang saya cuman Susi Pudjiastuti, sedang pudlling di tengah laut, apa urusannya yang keliru? Coba apa? Kan sudah diganti semua yang keliru. Mestinya kan jadi benar. Kalau keliru kan diganti, masa keliru lagi. Keliru diganti ya jadi benar,” jelasnya yang disampaikan dalam akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler