Menteri KKP Ditangkap, Arief Poyuono sebut Cita-cita Prabowo jadi Presiden Indonesia Tamat

25 November 2020, 18:46 WIB
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono.* /Dok. Antara./

PR TASIKMALAYA – Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, angkat bicara terkait dengan tertangkapnya Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Arief menilai, tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu berpengaruh besar terhadap elektabilitas Partai Gerindra.

“Nah dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, maka tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto untuk menjadi presiden Indonesia,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Sekolah Bisa Dibuka Lagi Januari 2021, Berikut Syarat Daftar Periksa untuk Pembelajaran Tatap Muka

Selain pupus sudah cita-cita Prabowo Subianto, penangkapan Edhy Prabowo juga berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra.

“Berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra,” lanjutnya.

Arief menyinggung pernyataan Prabowo yang berkeinginan untuk menghentikan korupsi di Indonesia, namun faktanya, anak buah Prabowo (Edhy Prabowo, red.) yang justru menjadi menteri pertama di Kabinet Jokowi-Ma’ruf yang ditangkap oleh KPK.

Baca Juga: Persembahan Terakhir Didi Kempot, Sobat Ambyar Siap Rilis di Netflix Secara Global Awal Tahun 2021

“Ini pelajaran sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo, bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo, menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arief juga menyinggung pernyataan Prabowo Subianto yang melarang para kader dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

“Contoh saja izin ekspor lobster, banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa,” tambahnya.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Sekjen KKP Minta Masyarakat Tidak Banyak Berspekulasi

Arief mengingatkan, Prabowo segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia yang telah memilih Partai Gerindra.

Pasalnya, Menteri Pertahanan itu kini terbukti tidak mampu menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi menghancurkan Partai Gerindra.

Selain itu, Arief mengimbau kepada masyarakat agar mendukung KPK dalam menangani kasus yang mengenai Edhy Prabowo tersebut.

Baca Juga: Edhy Prabowo Diperiksa Penyidik KPK, Komisi DPR: dari Awal Kami Tak Setuju Soal Ekspor Benih Lobster

“Semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik itu,” imbaunya.

Sebelumnya, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 25 November 2020 dini hari

Dalam opersi tangkap tangan yang dipimpin Novel Baswedan tersebut, Edhy ditangkap bersama istrinya, Iis Rosita Dewi usai pulang dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Ingin Punya Tubuh yang Bagus? Berikut Tips Mengatur Pola Makan Sehat Ala Ade Rai

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri, Edhy Prabowo ditangkap karena kasus dugaan izin ekspor baby lobster.

“Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster,” jelas Firli.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler