Kemenag Kota Tasikmalaya Mulai Sosialisasikan Soal Pembatalan Haji 1441 H, Paspor akan Dikembalikan

- 3 Juni 2020, 20:10 WIB

 

PR TASIKMALAYA - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya mulai melakukan sosialisasi terkait pembatalan pemberangkatan jemaah haji pada 2020 atau 1441 H.

Sosialisasi itu disampaikan langsung kepada kantor bimbingan ibadah haji (KBIH) dan perwakilan para calon jemaah haji (calhaj) bertempat di aula Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, Rabu, 3 Juni 2020.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, Wahyu mengatakan, sosialisasi itu disampaikan agar para KBIH dan perwakilan dapat menyampaikan keputusan yang telah diambil pemerintah.

Baca Juga: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Wagub: Calon Jemaah Haji yang Gagal Berangkat Harap Bersabar

Ia menyebut, dari 644 calhaj di Kota Tasikmalaya pada 2020 akan ditunda keberangkatannya hingga tahun selanjutnya.

"Mereka (KBIH) umumnya menerima. Mereka kita perintahkan untuk melakukan sosialisasi kepada calon jemaah," katanya.

Wahyu mengatakan, KBIH harus menyampaikan tentang pembatalan itu langsung kepada para calhaj.

 Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Jelang Pilkada, Salah Satu Calon Bupati Berniat Borong Partai Politik

Nantinya, para jemaah juga akan diberikan haknya, seperti paspor dan buku panduan manasik.

Ia menambahkan, paspor itu sengaja dikembalikan, agar ketika para calhaj itu berkesempatan pergi ke luar negeri, paspor itu bisa digunakan.

Bila ada hal yang tidak dipahami, lanjut Wahyu, para calhaj dapat langsung datang ke Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: 1.500 Unit Bus Dikandangkan, Perusahaan Otobus Merugi hingga 45 Miliar

"Kami mungkin juga akan melakukan sosialisasi ke masyarakat jika ada yang kurang," kata dia.

Ia menyebutkan, keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun ini bersifat final. Sebab, hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini.

Kendati demikian ujar dia, meskipun nantinya pemerintah Arab Saudi membuka diri, pemerintah Indonesia tak mungkin melakukan persiapan pemberangkatan haji.

Baca Juga: Kemendikbud: Lima Dosa Pendidikan yang Tidak Boleh Dilakukan Perguruan Tinggi, Salah Satunya Korupsi

Sebab, kloter pertama harus sudah diberangkatkan pada 26 Juni. Ia menilai, waktu untuk melakukan persiapan sangat sempit, sehingga tak memungkinkan.

"Pembatalan ini bukan hanya untuk jemaah reguler, tapi juga yang atas undangan maupun yang lainnya. Artinya sama sekali tidak ada yang berangkat," kata dia.

Wahyu menjelaskan, ada berbagai pertimbangan pemerintah melakukan pembatalan. Pertimbangan utamanya adalah masalah keselamatan dan keamanan jemaah di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bisa Jadi Acuan, Peneliti Petakan Protein dalam Plasma Darah Pasien Covid-19

Sebab, Covid-19 bukan hanya menyebar di Indonesia, melainkan seluruh dunia, termasuk Arab Saudi.

"Kita berpatokan dengan ajaran Islam, di mana memelihara jiwa itu lebih penting," kata dia.

Namun, ia meminta jemaah tak perlu khawatir dengan adanya pembatalan ini. Sebab, cahlaj yang melunasi biaya ibadah tahun ini akan berangkat pada 2021. Artinya hanya tertunda satu tahun.

Baca Juga: Cuitannya Dilabeli Periksa Fakta, Kampanye Trump akan Beralih ke Aplikasi Smartphone

Meski begitu, para calhaj tetap bisa mengambil biaya pelunasan melalui BPIH. Namun, jika tak diambil, para calhaj akan mendapat nilai manfaat dari biaya pelunasan itu pada 2021.

"Intinya, pembatalan ini demi keselamatan jemaah. Apalagi sampai hari ini masih terjadi pandemi Covid-19. Begitu pula di Arab Saudi," kata dia.

Sementara itu salah satu perwakilan KBIH Persatuan Islam Kota Tasikmalaya, Agus Ferdiansyah mengatakan, umumnya para calhaj di tempatnya sudah menerima informasi pembatalan dari media massa.

Baca Juga: Terpuruk dan Terhenti akibat Pandemi, PO Primajasa Malah Mampu Pertahankan 5.000 Karyawannya

Namun, pihaknya tetap akan melakukan sosialiasasi langsung kepada para calhaj yang gagal berangkat tahun ini.

"Kita juga langsung memberi pengarahan, meski mereka umumnya juga sudah menerima," kata dia.

Menurut dia, sampai saat ini, belum banyak para calhaj yang bertanya langsung terkait masalah pembatalan itu.

Baca Juga: Tak Sepaham dengan Trump, Banyak Orang AS Lebih Bersimpati pada Protes

Namun, ada beberapa yang menanyakan masalah paspor mereka. Ia memastikan, paspor para calhaj pasti akan dikembalikan dalam waktu dekat.

Agus mengatakan, pihaknya tak terlalu banyak terdampak akibat adanya pembatalan ini.

Hanya saja, nantinya para calhaj akan mendapatkan bimbingan ulang sebelum berangkat pada 2021.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x