1.500 Unit Bus Dikandangkan, Perusahaan Otobus Merugi hingga 45 Miliar

- 3 Juni 2020, 17:25 WIB
Sejumlah bus terparkir dan tidak beroprasi di pul bus Primajasa Ciputat Tangerang Banten.
Sejumlah bus terparkir dan tidak beroprasi di pul bus Primajasa Ciputat Tangerang Banten. /Aris MF

PR TASIKMALAYA - Kerugian yang harus ditanggung perusahaan angkutan akibat operasionalnya terhenti sebagai dampak dari pandemi Covid-19 terbilang cukup besar. Bahkan sejumlah perusahaan mengaku, kerugian yang harus ditangung mencapai puluhan miliar rupiah.

Salah satunya diakui PO Primajasa perusahaan angkutan asal Kota Tasikmalaya.

Pemilik PO Primajasa Group, H Amir Mahfud atau akrab dipanggil H Aming mengungkapkan, perusahaannya kehilangan pemasukan Rp 45 miliar setiap bulannya akibat seluruh armadanya berhenti beroperasi selama pandemi virus corona.

Baca Juga: Terpuruk dan Terhenti akibat Pandemi, PO Primajasa Malah Mampu Pertahankan 5.000 Karyawannya

"Jika dhitung setiap bulannya kami kehilangan pendapatan sedikitnya Rp 45 miliar, akibat tidak beroperasinya armada kami. Semuanya dikandangkan," kata H Aming, saat konferensi pers, di Kota Tasikmalaya, Rabu, 3 Juni 2020.

Aming menyebutkan, total armada busnya mencapai 1.500 unit dengan melayani trayek di provinsi DKI Jakarta, Jabar dan Banten, dengan jumlah karyawan mencapai 5.000 orang.

"Walau saat ini seluruh armada kami tidak beroperasi akibat dampak wabah Covid-19, kami tetap menjamin 100 persen gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 5.000 orang," ujar Aming.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Bisa Tarik Uang Pelunasan, Kasi PHU: Kalau yang 25 Juta Tidak BisaOrang AS Lebih Bersimpati pada Protes

Aming juga mengatakan, selama pandemi corona, pihaknya tidak akan mengoperasikan seluruh armadanya demi keselamatan karyawan dan masyarakat umum yang selama ini menjadi pelanggan bus primajasa.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x