Cuitannya Dilabeli Periksa Fakta, Kampanye Trump akan Beralih ke Aplikasi Smartphone

- 3 Juni 2020, 16:02 WIB
Donald Trump Berpose Mengangkat Kitab di Depan Gereja St. John
Donald Trump Berpose Mengangkat Kitab di Depan Gereja St. John //SCMP

PR TASIKMALAYA - Ketegangan antara Trump dan platform pengiriman pesan meningkat pekan lalu setelah Twitter mulai melabeli beberapa cuitannya dengan pemeriksaan fakta. Trump merespons dengan perintah eksekutif yang mengancam akan membatasi beberapa perlindungan hukum yang dinikmati oleh perusahaan media sosial.

Jika Presiden Donald Trump dan Twitter akhirnya berpisah, kampanye Trump untuk pemilihan November mendatang telah memiliki rencana cadangan yang siap mengeluarkan suaranya.

Trump telah membangun saluran alternatif untuknya selama berbulan-bulan, sebuah aplikasi smartphone yang bertujuan untuk menjadi platform berita, informasi, dan hiburan satu atap untuk para pendukungnya, sebagian karena kekhawatiran bahwa presiden akan kehilangan akses ke platform Twitter, kata manajer kampanyenya, Brad Parscale.

Baca Juga: Dampak Penundaan Ibadah Haji 2020, Daftar Tunggu Haji di Kabupaten Tasikmalaya Jadi 17 Tahun

Aplikasi Trump, yang diluncurkan pada bulan April, sejak itu sering ditempatkan di antara 10 besar di peringkat aplikasi berita Apple, kadang-kadang di atas organisasi individu seperti CNN, New York Times dan Reuters.

"Kami selalu khawatir tentang Twitter dan Facebook yang membuat kami offline dan ini berfungsi sebagai cadangan," kata Parscale, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Dia berbicara di depan Twitter untuk pertama kalinya mendorong pembaca untuk memeriksa fakta di cuitan Trump pekan lalu, memperingatkan bahwa klaimnya tentang surat suara palsu adalah palsu dan telah dibantah oleh pemeriksa fakta.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Kian Memanas, Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam

Untuk para pendukung, aplikasi baru adalah tempat mereka bisa mendapatkan berita kampanye terbaru, menonton acara-acara prime-time yang diproduksi oleh kampanye yang diselenggarakan oleh sekutu Trump dan mendapatkan poin hadiah untuk melakukan panggilan telepon atau mendaftar orang untuk aplikasi tersebut.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x