Pastikan Ketersediaan Barang dan Harga, Tim Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya Sisir Sejumlah Pasar

- 13 Mei 2020, 19:30 WIB
Petugas gabungan Tim Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya melakukan pemantauan harga dan ketersedian kebutuhan pokok di Pasar Singaparna.*
Petugas gabungan Tim Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya melakukan pemantauan harga dan ketersedian kebutuhan pokok di Pasar Singaparna.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Guna memastikan ketersedian barang dan harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, Tim Satgas Pangan melakukan pemantauan ke sejumlah pasar tradisional dan modern, Rabu 13 Mei 2020.

Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Polres Tasikmalaya, TNI, Dinas Perdagangan, dan Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya menyisir ketersediaan kebutuh pokok masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal sepuluh hari lagi.

Baca Juga: Putar Otak Cari Pendapatan, Penata Rambut Kenya Temukan Inspirasi Gaya Rambut Bertema Virus Corona

Meski tidak ditemukan adanya lonjakan harga yang signifikan, namun Tim Satgas Pangan terus memantau peredaran barang yang diperjual belikan. Apalagi setelah adanya temuan kasus perdagangan daging babi yang disulap menjadi daging sapi di Bandung beberapa waktu lalu.

"Kita tim Satgas Pangan terjun langsung guna memantau ketersedian barang dan harga di pasar menjelang Idul Fitri ini.

"Untuk ketersedian barang ada, dan untuk kenaikan harga masih stabil," jelas Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, saat memimpin pemantauan pasar.

Baca Juga: Wujud Lawan Covid-19, Dewan Masjid Indonesia Terima Bantuan Hibah dari Pemkab Tasikmalaya

Hendria juga menegaskan, pihaknya sudah mengintruksikan setiap Polsek dan Muspika untuk mengawasi perdangan pasar di wilayahnya. Sejauh ini, untuk Kabupaten Tasikmalaya masih aman dan tidak ada laporan mengenai kasus daging babi disulap menjadi daging sapi.

Salah seorang pedagang daging ayam, Imam (37) menuturkan, untuk ketersedian barang sejauh ini masih aman dan stok selalu tersedia.

Baca Juga: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ungkap Alasan Iuran BPJS akan Naik pada Juli 2020

Akan tetapi untuk penjualan, ia menilai jika pada bulan ramadhan tahun ini tidaklah seramai tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB, sehingga masyarakat mengurangi aktivitas belanja.

"Kalau situasi cukup masyarakat cukup ramai meski PSBB. Akan tetapi yang beli kurang, beda jauh dari tahun lalu. Kalau untuk barang selalu ada, bahkan berlimpah," jelasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x