Bentuk Kekecewaan, Sejumlah Pedagang di Tasikmalaya Nekat Bermain Bola di Tengah Jalan

- 7 Mei 2020, 07:00 WIB
Viral di media sosial aksi beberapa pedagang di Jalan HZ. Mustofa, Kota Tasikmalaya yang sedang bermain bola sebagai bentuk kekecewaan.*
Viral di media sosial aksi beberapa pedagang di Jalan HZ. Mustofa, Kota Tasikmalaya yang sedang bermain bola sebagai bentuk kekecewaan.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Viral di media sosial pengosongan Jalan HZ. Mustofa terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari pertama di Kota Tasikmalaya dimanfaatkan sejumlah orang untuk bermain bola, Rabu 6 Mei 2020.

Banyak komentar dari warganet atas beredarnya video tersebut, baik yang mengecam, mendukung, dan mempertanyakan ketegasan petugas.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tasikmakaya Yogi Subarkah saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Puasa dengan Niat Diet agar Kurus Selepas Ramadhan, Masihkah Bernilai Ibadah?

Yogi mengatakan bahwa saat Jalan HZ. Mustofa dikosongkan pada hari pertama PSBB, sempat dimanfaatkan sekelompok orang untuk bermain bola.

Namun kata Yogi, bermain bola yang dimaksud bukan seperti main bola biasanya,  melainkan hanya tindakan spontanitas dari sekelompok orang yang ada di sekitaran Jalan HZ. Mustofa ketika melihat jalan tersebut dikosongkan.

"Jadi kalau dilihat dari kronologis, mereka bukan sengaja bermain bola. Tetapi sebagian orang yang ada dikawasan tersebut yang sepertinya merupakan para pedagang toko.

Baca Juga: Cegah Warga Berkerumun, Petugas Gabungan Berjaga di Beberapa Lokasi di Kabupaten Tasik

"Pedagang yang ditutup tokonya meluapkan perasaan mereka ketika usahanya dihentikan dengan memainkan bola. Itupun waktunya hanya sebentar," ujar Yogi

Saat itu, lanjut Yogi, semua petugas terkonsentrasi terhadap pelaksanaan himbauan kepada sejumlah pemilik toko dan pedagang di kawasan HZ Mustofa.

Mulai dari Masjid Agung hingga ujung Jalan HZ. Mustofa atau sekitaran perempatan Panyerutan untuk menutup tokonya, seiring pemberlakuan PSBB di luar toko sembako dan obat-obatan.

Baca Juga: Lawan Pengaruh Tiongkok dan Rusia, Uni Eropa Gelar Pertemuan Balkan

"Nah saat hampir semua toko sudah diberikan sosialisasi, tiba tiba ada laporan bahwa ada sejumlah orang yang bermain bola di tengah jalan yang dikosongkan," lanjutnya.

Atas adanya laporan tersebut, ujar Yogi, pihaknya langsung menghampiri temuan informasi dan langsung memberikan arahan agar tidak membuat kerumunan dengan cara main bola di tengah jalan.

"Saat itu mereka langsung berhenti, namun ketika kita bergerak lagi menyisir toko yang masih buka, mereka ternyata bermain lagi. Sehingga kita datangi lagi, kita beri arahan lagi," tambahnya.

Baca Juga: Fasilitas di Bandara Pyongyang Dikaitkan dengan Program Rudal Korea Utara

Untuk tidak terulng lagi, ujar Yogi, pihaknya langsung tempatkan beberapa anggota di sekitar tempat kejadian.

"Kenapa kita tidak langsung tindak tegas mereka, karena kita tahu kondisi psikologis mereka. Wajar kalau psikologis mereka terganggu.

"Mereka sedang berusaha mencari nafkah, tiba-tiba harus tutup selama PSBB. Sehingga kita hanya beri pengertian karena kita tahu itu hanya luapan kejiwan mereka," terang Yogi.

Baca Juga: Dinilai Terlalu Singkat, Pedagang Pasar Cikurubuk Minta Durasi Berjualan PSBB Dikaji Ulang

Akan tetapi lanjut, dengan adanya kejadian tersebut pihaknya tetap akan melakukan evaluasi sehingga hal tersebut tidak terulang kembali.

"Kita akan evaluasi, termasuk hasil kegiatan sosialisasi PSBB  hari pertama. Tadi ada tiga permasalahan yang kita temukan di lapangan.

"Pertama, ada masyarakat yang sama sekali tidak tahu mengenai PSBB. Kedua, ada yang tahu tapi tidak mengerti kriterianya. Terakhir, ada yang tahu tapi pura-pura tidak tahu," ujarnya.

Baca Juga: Youtuber Tasikmalaya Tanggapi Aksi Video Prank, Ketua Komunitas: Ferdian Tidak Punya Hati

Termasuk adanya aspirasi agar sosialisasi lebih digencarkan. Termasuk mereka meminta adanya surat resmi terkait kebijakan pemerintah selama PSBB.

"Untuk itu semua temuan di lapangan akan kita tindak lanjuti karena sekarang masih proses sosialisasi. Kalau dalam tahap selanjutnya mereka masih tetap memaksa berjualan, kita lihat sesuai aturannya.

"Intinya kita berharap masyarakat semua paham sehingga jangan sampai ada gejolak di kalangan masyarakat terkait pelaksanaan PSBB," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah