Jalin Kerjasama dengan Prancis, Pemprov Jabar Siap Bentuk Center of Excellence Jabar Juara

- 13 Maret 2020, 14:06 WIB
PEMPROV Jabar bekerja sama dengan Pemerintah Prancis dalam mengembangkan pendidikan vokasi.*
PEMPROV Jabar bekerja sama dengan Pemerintah Prancis dalam mengembangkan pendidikan vokasi.* /Humas Jabar/

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja beraudiensi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis. Audiensi ini dilakukan dengan berlokasi di Gedung Sate, Kota Bandung pada Rabu, 11 Maret 2020.

Dalam audiensi tersebut, dibahas rencana kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dengan Pemerintah Prancis dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Salah satunya dengan membentuk Center of Excelence Jabar Juara.

"Yang ingin kita kejar adalah kerja sama di bidang vokasi. Di mana dunia pendidikan dan industri harus berpadu sehingga vokasi bisa jadi andalan," kata Setiawan seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemprov Jabar pada Jum'at, 13 Maret 2020.

Baca Juga: Torehkan Karya Lewat Musik, Sejumlah Musisi Dapat Penghargaan Anugerah Bakti Musik 2020

Adapun mengenai revitalisasi lembaga vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan segera terjadi.

Ini dianggap sebagai upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing dalam menatap revolusi industri 4.0.

Menurut Setiawan, masih terdapat sejumlah aspek yang menjadi atensi Pemda Provinsi Jabar dalam revitalisasi SMK.

Baca Juga: Gelar KRYD, Polsek Cihideung Berhasil Amankan 50 Liter Berbagai Jenis Minuman Keras

Mulai dari aspek kelembagaan, kurikulum, dan kerja sama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI). Ini dimaksudkan untuk membuat lulusan vokasi dapat berdaya mandiri.

"Sehingga lulusan sekolah vokasi bisa mandiri dan berdaya," ucapnya.

Selain pengembangan pendidikan vokasi, Pemda Provinsi Jabar dan Prancis akan menjalin kerja sama di bidang kebudayaan.

Dalam rencananya pada Agustus mendatang, 30 seniman Jabar akan memainkan Gamelan Sari Oneng Parakansalak khas Kabupaten Sumedang dalam perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

Baca Juga: Bawa Persib Bandung Puncaki Klasemen Sementara, Robert Rene Alberts Didapuk jadi Pelatih Terbaik Pekan Kedua Liga 1 2020

"Sumedang salah satu kota di Jawa Barat. Kami sangat mendukung, bahkan kesenian Jawa Barat tidak hanya dari Sumedang. Barangkali ada yang unik lainnya yang bisa ditampilkan di Paris, kami akan mendukung," kata Setiawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika mengatakan kerja sama Pemda Provinsi Jabar-Prancis di bidang pendidikan vokasi sudah dijajaki pada 2018.

Kemudian dilanjutkan pada 2019, dengan pengiriman 13 guru berprestasi Jabar ke Prancis. Bahkan, belasan guru tersebut sudah kembali untuk menjadi model yang mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dari guru-guru se-Jabar.

Baca Juga: Kecilin, Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk Para Fakir Kuota

"Mereka sudah kembali ke sini, tindak lanjutnya mereka harus menjadi model dan menindaklanjuti apa yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan dan skill," ucap Dewi.

Pun begitu, Prancis juga melakukan serupa dengan sudah mengirim 5 orang ahli untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Jabar. Terlebih, kelima delegasi tersebut tengah mengasah kemampuan berbahasa Indonesia.

Di sisi lain, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis, Warsito, ikut memaparkan sejumlah kerja sama Jabar-Prancis.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Jutaan Masker Impor dari Tiongkok Bekas Pasien Terinfeksi Virus Corona Dikemas Ulang di Gudang Sidoarjo

Mulai dari pendidikan vokasi, riset, kesenian hingga kebudayaan. Ini dibuktikan dengan kehadiran empat universitas di Perancis yang sudah mengajarkan bahasa Indonesia.

Warsito pun menilai pendekatan seni budaya akan menjadi penetrasi terhadap pertumbuhan kerjasama bidang ekonomi, pariwisata dan  investasi di masa mendatang.

"Di Perancis sudah ada empat universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ekonomi, pariwisata, investasi, juga kami dorong dengan pendekatan seni-budaya sebagai penetrasi terhadap lembaga yang ada di Perancis," katanya.

Baca Juga: Pengantar Suara Hati Buruh, Aksi Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Kota Tasikmalaya Diwarnai Kericuhan

Tak dipungkiri juga, Jabar amat proaktif dan fokus terhadap vokasi, sehingga Warsito terus mendampingi Jabar. Terlebih, semangat Jabar dapat didukung dengan guru-gurunya.

"Kami melihat Jabar proaktif dan konsen terhadap hal ini (vokasi). Satu-satunya provinsi yang saya dampingi betul. Saya melihat semangat Jawa Barat.

"Saya sampaikan ke para guru, mudah-mudahan ada kuantifikasi yang muncul progres yang berkembang, bertambah," ungkapnya.

Baca Juga: Terkait Sponsor Situs Judi dan Rokok, PT LIB Tegaskan Persikabo dan Persib Bandung Perlu Ingat 6 Poin Penting dalam Surat Edaran

Dengan demikian, diharapkan akan hadir kampus yang menyatukan industri, pendidikan dan pemerintahan. Ini dinilai Warsito sebagai langkah untuk memantapkan pendirian Center of Excellence Jabar Juara.

"Kita harapkan ada kampus yang menyatukan industri, pendidikan, dan pemerintahan sekaligus. Inilah yang akan kita bangun didirikan 'Center of Excellence Jabar Juara'," tutup Sarwito mengakhiri.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Situs Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x