Pasien yang Sempat Dirawat di Ruang Isolasi COVID-19 RSU dr Slamet Garut Meninggal Dunia, Helmi Angkat Bicara

17 Maret 2020, 10:04 WIB
Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman.* /Dok. Kabupaten Garut

PIKIRAN RAKYAT - Seorang Pasien yang sempat dirawat di ruang isolasi RSU dr. Slamet meninggal dunia.

Diketahui pasien bukan merupakan suspect virus corona karena tidak memiliki riwayat kontak dengan orang yang positif virus corona.

Pasien juga tidak bisa dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dikarenakan pasien tersebut tidak pernah ke luar dari area Garut.

Baca Juga: Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Bersepeda Menjadi Alternatif Penangkal COVID-19

Hanya saja, suami dari pasien pernah berangkat ke Jakarta, Bekasi, dan Karawang sebulan yang lalu, sehingga membuat sang pasien harus dirawat di ruang isolasi terlebih dahulu.

Diketahui bahwa pasien tersebut meninggal karena penyakit sesak nafas atau pneumonia yang berat.

"Pasien dinyatakan meninggal karena penyakit pneumonia berat," ujar Wakil Bupati Garut Helmi dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pasien pun dinyatakan negatif COVID-19, setelah hasil inkubasi selama 14 hari.

Baca Juga: 3 Pasien Positif COVID-19 Dinyatakan Sembuh, Mereka Minta Pemerintah untuk Berikan Penghargaan pada Para Tenaga Medis

Wabah virus corona sendiri telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Garut, meskipun sejauh ini tidak ada pasien positif corona di wilayah tersebut.

Pemerintahan Garut juga diperbolehkan untuk menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani kasus viorus corona yang kini telah dinyatakan sebagai pandemi itu.

"Sifatnya bolehlah dikatakan KLB karena ini sudah masuk wabah, meski sampai saat ini tidak ada corona positif, tapi ini cukup dijadikan sebagai alasan daerah ini sebagai wabah, daerah yang boleh menggunakan dana BTT," ujar Helmi di Garut Command Center, Kompleks Pendopo Garut, pada Senin, 16 Maret 2020. 

Helmi juga disinggung terkait dampak virus corona terhadap ekonomi dan pariwisata yang ada di Garut.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Mitra Gojek Terinfeksi COVID-19 Kabur dari RSUP Persahabatan dan hingga Kini Masih Aktif Bekerja

Namun dalam hal ini, ia menyatakan bahwa objek yang mengalami penutupan hanya objek wisata yang penuh padat dengan pengunjung.

Karena sejauh ini, objek wisata yang ada di Garut banyaknya di kawasan alam yang terbentang luas dan jarang mengalami penumpukan pengunjung.

"Dan biasanya padatnya hanya Sabtu dan Minggu, kalu hari-hari biasa tidak padat, karena wisatawan kita dalah wisata alam yang tersebar, sehingga tidak bertumpuk," pungkas helmi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler