Lestarikan Kujang dan Gerakan Santani, Uu Ruzhanul Ingatkan Kekuatan Jabar Juara Lahir Batin

8 Maret 2020, 14:00 WIB
PLH. Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri sekaligus membuka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 Tingkat Provinsi Jabar di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/2/2020)* /HUMAS JABAR


PIKIRAN RAKYAT - Kujang merupakan senjata tradisional khas Sunda. Untuk tetap melestarikannya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung pengadaan Seminar Pameran Kujang yang akan berlangsung pada 7-14 Maret 2020.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun ikut datang dalam peresmian Seminar Pameran Kujang yang berlangsung di Pondok Pesantren Dzikir Alfath, Sukabumi pada Sabtu, 07 Maret 2020.

Selain itu, di sana Kang Uu juga menghadiri Gerakan Santri Tani (Santani) Jabar Juara.

Baca Juga: Korban Longsor Masih Belum Ditemukan, Operasi Penanggulangan Bencana Kini Masuki Tahap Pemulihan

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Sukabumi ditujukan untuk mendukung pelestarian senjata tradisional Kujang dan gerakan Santri Tani (Santani) Jabar.

Rangkaian seminar dan pameran kujang yang berlangsung pada 7-14 Maret ini memiliki beberapa agenda, di antaranya Seminar Pesona Kujang, Launching buku 130 Jenis Kujang, dan pelantikan pengurus Asosiasi Museum Indonesia Daerah (Amida) Jabar.

Sebelum meresmikan Seminar Pameran Kujang, Kang Uu juga melakukan kunjungan ke Museum Prabu Siliwangi.

Di sana, Kang Uu meresmikan koleksi museum 130 jenis kujang.

Baca Juga: Hotel Tempat Karantina Pasien Terinfeksi Virus Corona Ambruk, Bayi Berusia 2 Tahun Selamat

Menurut Uu, seminar kujang merupakan hal yang perlu dilakukan karena senjata tradisional Sunda itu memiliki filosofi yang menggambarkan kekayaan Jabar.

Bahkan, Kujang pun telah menjadi lambang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

"Bicara kujang artinya bicara Jabar dan bicara pemprov dan pemda kabupaten/kota. Kami yakin kegiatan ini akan membangkitkan semangat orang Sunda dan rasa kepemilikan terhadap kujang," kata Kang Uu.

Kujang memiliki filosofi khas orang Sunda, yakni makna duniawi dan ukhrawi (akhirat). Inilah yang membuat Kang Uu menilai bahwa kegiatan seminar dan pameran Kujang akan berdampak positif untuk masyarakat.

Baca Juga: Lakukan Sidak, Pemkab Garut Pastikan Stok Kebutuhan Dasar Warga Aman Termasuk Masker

"Kujang juga filosofi orang Sunda, yang punya makna duniawi dan ukhrawi (akhirat), sangat luar bisa untuk membangkitkan semangat Jabar. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat paham dan melaksanakan apa makna yang terkandung dalam kujang," tambahnya.

Sementara itu, Kang Uu yang juga mendeklarasikan Gerakan Santri Tani Jabar Juara bersama 35 orang Santani Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al Fath yang berusia 17-20 tahun.

Kang Uu emngatakan bahwa pertanian menjadi sektor yang cocok bagi santri untuk meningkatkan ekonominya di pesantren saat menjadi seorang kiai.

"Kenapa? Karena menurut kami, satu-satunya yang paling afdol dalam memenuhi kebutuhan ekonomi kiai adalah petani, tidak menggangu waktu, mengajar. Karena yang namanya kiai harus ada di pesantren," katanya.

Oleh karena itu, Pemprov Jabar akan amat mendukung gerakan Santani dan OPOP (One Pesantren One Product). Dengan begitu, ekonomi pesantren dalam sektor pertanian akan dapat berkontribusi untuk kemajuan pertanian Jabar.

Baca Juga: Dinkes Kabupaten Bogor Gelar Konferensi Pers, Bahas Virus Corona hingga Stunting

"Jadi kami dorong dengan Santani, termasuk juga OPOP (One Pesantren One Product) untuk dijual sekarang dengan bahan baku pertanian. Sehingga di Jabar, ekonomi pesantren didorong oleh OPOP sektor pertanian dan Santani bisa berkontribusi dalam kemajuan pertanian Jabar," harap Kang Uu.

Dalam acara tersebut, Kang Uu juga berpesan kepada para santri agar mengamalkan nilai Pancasila sebagai Warga Negara Indonesia yang baik. Selain sebagai dasar negara, Pancasila bisa menyatukan kekuatan sebagai bangsa Indonesia.

"Sila kesatu, Ketuhanan yang Maha Esa, tauhid yang kuat. Orang yang taat beragama masing-masing, pasti akan menerapkan Pancasila," ujar Kang Uu.

Lebih lanjut, Kang Uu menilai bahwa untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin harus disertai kekuatan bersatu. Hal itu didapatkan dari penerapan Pancasila dari tiap warganya.

"Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama. Ribuan suku tetap utuh dan kuat karena Pancasila. Kita butuh bersatu kekuatan menuju Jabar Juara Lahir Batin, Indonesia Maju SDM Unggul," tutup Uu dalam pernyataannya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler