Pandemi Covid-19 Jatuhkan Harga Minyak Mentah, Produksi AS Naik 2 Juta Barel Per Hari

- 29 Oktober 2020, 14:59 WIB
Ilustrasi kilang minyak.*/Pixabay/McRonny/
Ilustrasi kilang minyak.*/Pixabay/McRonny/ /

“Peningkatan produksi minyak menyebabkan peningkatan tak terduga dari minyak mentah, dan mengingat penguncian tambahan yang kita lihat di Eropa, itu semakin menambah berita buruk di pasar minyak,” ungkap Andy Lipow, Presiden Konsultan Lipow Oil Associates.

Penurunan harga minyak mentah mencerminkan penurunan di pasar asset berisiko lainnya, karena indeks-indeks utama saham AS semuanya lebih rendah, dengan S&P 500 jatuh 2,9 persen.

Dolar AS sebagai safe-haven naik 0,5 persen di tengah prospek penguncian nasioanl di Jeman dan Prancis untuk melawan pandemi.

Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya, yang menurut para pedagang membebani harga minyak mentah.

Baca Juga: Bangun Kemitraan, Presiden Jokowi sebut Amerika True Friend of Indonesia

Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan negara-negara lain telah mencatat rekor jumlah kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, dan pemerintah-permerintah di Eropa telah memperkenalkan pembatasan baru untuk mencoba mengendalikan wabah yang tumbuh cepat.

Para pedagang megatakan harga minyak mentah juga terpukul oleh memudarnya prospek untuk kesepakatan cepat pada stimulus baru AS dan peningkatan produksi minyak dari Libya.

Pada Selasa, 27 Oktober 2020, Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa paket bantuan ekonomi virus Corona tidak mungkin sampai setelah pemilihan minggu depan.

Produksi Libya diperkirakan akan pulih menjadi satu juta barel per hari (bpd) dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Kedelai, Salah Satunya Cegah Kadar Gula Darah Naik

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x