Disebut Jadi Perang yang Terburuk, Armenia dengan Tegas Nyatakan Tak Mau Mundur dari Azerbeijan

- 3 Oktober 2020, 14:29 WIB
Tentara Armenia ketika sedang berperang dengan militer Azerbaijan.
Tentara Armenia ketika sedang berperang dengan militer Azerbaijan. //Dok. The Guardian

“Sekjen juga menunjuk peran besar dari para anggota OKI untuk bekerja sama dengan mereka untuk dimulainya kembali dialog tanpa prasyarat,” sambungnya.

Namun, Pemerintah Armenia dan Azerbaijan tidak mengindahkan anjuran sekjen PBB.

Menurut Nikol Pashinyan selaku Perdana Menteri Armenia, perang adalah pilihan Armenia yang disebutnya merupakan tanggapan atas Kebencian rakyat Azerbaijan terhadap Armenia.

Baca Juga: Banyak Akun yang Berharap Donald Trump Meninggal, Twitter dengan Tegas Siap Beri Sanksi

“Rakyat Armenia telah bersiap-siap untuk adanya kemungkinan perang. Sebab kami menyadari bahwa arminofobia dan kebencian dari para diktator Azerbaijan dan juga rakyatnya sejak beberapa dekade tidak bisa menghasilkan apapun kecuali peperangan,” ujar Pashinyan dalam sebuah pernyataan publik, Kamis 1 Oktober 2020.

Ia mengatakan bahwa sangat sulit untuk membicarakan mengenai negosiasi terutama apabila pasukan militer sedang dalam perjalanan. 

Selain itu, Pashinya mengatakan bahwa ada keterlibatan militer Turki dalam pertempuran, di mana Turki mendukung pihak Azerbaijan.

“Berdasarkan informasi yang kami miliki, para instruktur dan pejabat militer tingkat tinggi dari Turki saat ini berada di Azerbaijan sebagai bagian dari perintah penempatan. Pada sejumlah wilayah mereka bahkan melakukan aksi pertempuran langsung,” tuturnya.

Baca Juga: Akan Berakhir di Penghujung Musim 2021, Honda Putuskan Berhenti Jadi Pemasok Mesin Formula 1  

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuduh militer Armenia telah memulai perang pada pekan lalu, dengan meluncurkan sejumlah ledakan ke perbatasan Nagorno-Karabakh.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah