“Bukanlah rahasia lagi bahwa ledakan inisial termasuk ledakan artileri diluncurkan oleh Armenia. Dan yang menjadi korban adalah warga Azerbaijan. Azerbaijan memberikan tanggapan yang layak kepada musuh dan mereka tidak bisa berpindah,” kata Aliyev.
Perdamaian akan tercapai apabila pasukan Armenia meninggalkan wilayah tersebut. Desak pemerintah Azerbaijan.
“Kondisi ini valid dan jika pemerintah Armenia menempati itu, perkelahian dan pertumpahan darah akan berakhir. Serta, perdamaian akan mulai dibangun di kawasan. Kami menginginkan perdamaian dan kami menginginkan adanya solusi dari konflik ini,” ujarnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Donald Trump Kini Resmi Dipindahkan ke Pusat Medis Militer untuk Karantina
Perang kali ini disebut-sebut sebagai perang terbesar di era 2000-an, setelah perang pada 2006.
Pada perang kali ini, Azerbaijan mendapat dukungan penuh dari Turki, dengan bantuan personil dan armada perang.
Turki turut menyertakan sejumlah pesawat jet tempur F-16 Falcon yang dilengkapi drone pengintai.***