Dituduh ini itu oleh Amerika Serikat, Xi Jinping Beri Tanggapan Santai: Kami Tak Berniat Berperang

- 23 September 2020, 19:52 WIB
Presiden China Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping /Xinhua-Yonhap

PR TASIKMALAYA - Presiden Tiongkok, Xi Jinping mengatakan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal tuduhan negara lain terhadap negaranya.

"Beijing tidak berniat untuk berperang baik dalam perang dingin atau perang panas dengan negara mana pun," ujarnya.

Hal ini terjadi usai adanya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat soal pandemi Covid-19 yang pertama kali munccul di Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Dapat dari Djoko Tjandra, Uang Suap Jaksa Pinangki Digunakan untuk Beli Mobil hingga Perawatan di AS

“Kami akan terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan orang lain melalui dialog dan negosiasi,” tambah Xi dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya kepada pertemuan tahunan para pemimpin dunia.

Ketegangan yang telah lama membara antara Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai puncaknya. 

Virus corona muncul di Tiongkok akhir tahun lalu dan Washington menuduh Beijing kurang transparansi yang dikatakan memperburuk wabah. Namun Tiongkok membantah pernyataan AS tersebut.

Menanggapi teguran Presiden AS Donald Trump, Xi menyerukan tanggapan global terhadap virus tersebut dan memberi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) peran utama dalam penanganan.

Baca Juga: Merasa Terancam dengan Serangan Jet Tiongkok, Taiwan: Kami Tak Takut dan Berhak Membalasnya

Trump telah mengumumkan rencana Amerika Serikat untuk meninggalkan WHO yang berbasis di Jenewa, menuduh badan tersebut sebagai boneka Tiongkok.

“Menghadapi virus ini, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama. Kita harus mengikuti panduan sains, memainkan peran utama Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Xi, dikutip dari situs Reuters.

Ia bahkan menolak segala bentuk politisasi masalah atau stigmatisasi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada 193 anggota Majelis Umum sebelumnya bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari Perang Dingin.

Baca Juga: Tangani Wabah, Laboratorium Eks Penanganan Flu Burung Beralih Fungsi Jadi Tempat Pemeriksaan Corona

"kami bergerak ke arah yang sangat berbahaya. Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan di mana dua ekonomi terbesar (Tiongkok dan AS) terpecah," katanya.

Ia mengatakan bahwa risiko kesenjangan teknologi dan ekonomi pasti berubah menjadi kesenjangan geo-strategis dan militer.

"Kita harus menghindari ini dengan cara apa pun," tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x