PR TASIKMALAYA - Selasa waktu setempat, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan untuk mencegah Israel dalam operasi militer di Rafah, Gaza Selatan.
Guterres mengatakan operasi militer yang dilakukan oleh Israel, bisa menimbulkan banyak korban jiwa dan memaksa mereka untuk mengungsi.
"Serangan militer di Rafah akan menjadi eskalasi yang yang tak tertahankan, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi,” kata Guterres
Melihat situasi yang semakin tidak bagus, Sekjen PBB menekankan bahwa serangan militer bisa timbulkan efek yang mengerikan.
Baca Juga: Arab Minta Adanya Investigasi Kejahatan Israel di Gaza
Dilansir dari ANTARA, bahkan dia mengungkapkan jika masih belum digubris perihal gencatan senjata sampai pembebasan seluruh sandera sejak konflik ini pecah pada 7 Oktober 2023.
“Demi masyarakat Gaza, demi para sandera dan keluarga mereka di Israel, dan demi kawasan dan dunia yang lebih luas, saya sangat mendorong pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk mencapai kesepakatan. " ujarnya.
Selain itu, ia merasa prihatin dengan laporan di Gaza soal rumah sakit menjadi tempat kuburan massal.
“Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa kuburan massal telah ditemukan di beberapa lokasi di Gaza, termasuk Kompleks Medis Al Shifa dan Kompleks Medis Nasser,” kata Guterres.