Merasa Terusik dengan Para Pembelot, Korea Utara Sebut akan Memutuskan Hotline dengan Korea Selatan

- 9 Juni 2020, 18:50 WIB
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).*
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).* //Twitter/@TheBlueHouseENG @DPRK_

Sementara itu, panggilan rutin antara Korea Selatan dan Korea Utara harus dijaga karena merupakan sarana komunikasi dasar.

Hal itu dikatakan oleh kementerian unifikasi Korea Selatan, yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea.

Kementerian mengatakan akan terus mengikuti prinsip-prinsip yang disepakati dan berusaha untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea.

Pada hari Senin pagi, Korea Utara tidak menjawab panggilan telepon penghubung untuk pertama kalinya sejak 2018, meskipun kemudian menjawab panggilannya pada sore.

Baca Juga: Lebih dari 50 persen Wanita Hamil dengan Covid-19 di Inggris Merupakan Kaum Minoritas

Keputusan untuk memutuskan komunikasi menandai kemunduran dalam hubungan di tengah upaya untuk mencoba dan membujuk Korea Utara dalam menyerahkan program senjata nuklirnya sebagai imbalan atas bantuan sanksi internasional yang keras.

Kedua negara itu secara teknis tetap berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

Saham perusahaan pertahanan Korea Selatan melonjak setelah Korea Utara mengumumkan akan memutuskan hotline.

Para analis mengatakan langkah itu kemungkinan lebih dari sekadar para pembelot, karena Korea Utara berada di bawah tekanan ekonomi yang meningkat ketika krisis virus corona.

Baca Juga: Divonis Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Pilih Hidup Satu Badan hingga Kini Beranjak Dewasa

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah