Pendapatnya itu merujuk pada sejumlah unjuk rasa dan protes nasional yang menentang aksi brutal kepolisian di AS atas kematian pria berkulit hitam bernama George Floyd.
Baca Juga: Mabes Polri Berhasil Bongkar 402 Kg Sabu, 6 Tersangka Diamankan
"Demonstran marah karena rasisme ekstrem di AS yang bahkan dapat ditemui di Gedung Putih.
"Situasi demikian merupakan kenyataan yang dihadapi AS hari ini. Liberalisme dan demokrasi yang dianut rakyat AS menempatkan para demonstran sebagai pendukung gerakan sayap kiri, bahkan mereka (otoritas setempat) mengancam akan melepas anjing penjaga untuk menekan para pengunjuk rasa," kata juru bicara dari WPK itu.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, menyebutkan artikel itu merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan langsung oleh Departemen Hubungan Internasional WPK sejak Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berkuasa pada 2011.***