Para Ahli Sebut Corona Alami Mutasi, WHO: Virus tersebut Tak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya

- 4 Juni 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19).
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay

Van Kerkhove mengatakan bahkan penerapamn Lockdown dan upaya jaga jarak masih bisa menimbulkan ancaman yang signifikan, memperingatkan bahwa pandemi itu masih jauh dari kataa 'selesai'.

“Orang menjadi lelah. Sangat sulit untuk mempertahankan semua langkah ini dan kita harus tetap kuat dan waspada, dengan menuruti pemerintah yang sepenuhnya terlibat dan orang-orang yang terlibat penuh ketika Lockdown diterapkan," tambahnya.

Van Kerkove memperingatkan bahwa wabah dapat memaksa kembalinya kuncian yang tidak menyenangkan dan menimbulkan dampak ekonomi yang buruk.

"Dalam beberapa situasi, langkah-langkah kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial, mungkin perlu diperkenalkan kembali dan itu mungkin membuat orang frustasi, dan harus benar-benar dapat dimengerti," lanjutnya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Lengkap Telah Keluar, Tenaga Medis Sebut George Floyd Terjangkit Covid-19 Sejak April

Virus akan lebih berbahaya saat orang-orang menjadi puas diri dan meremehkannya.

Di AS, protes nasional seputar kematian George Floyd telah melanggar aturan jarak sosial dengan menciptakan kerumunan besar yang berkumpul di kota-kota.

Sementara protes telah membawa kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu mendatang.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x