PR TASIKMALAYA - Para ahli mengatakan bahwa Gelombang protes di seluruh Amerika Serikat terkait kematian George Floyd hampir pasti akan memicu rantai infeksi virus corona baru.
Virus ini tampaknya paling menyebar ketika orang berteriak (seperti melantunkan slogan), bersin (untuk mengeluarkan semprotan merica), atau batuk (setelah menghirup gas air mata).
Ini ditularkan paling efisien dalam kerumunan dan pertemuan besar, dan penelitian telah menemukan bahwa hanya beberapa orang yang menular dapat menginfeksi ratusan orang yang rentan di sekitar mereka.
Baca Juga: Disebut Rasis, Trump: Sumbangsih Saya pada Warga Kulit Hitam Lebih Banyak Dibanding Presiden AS Lain
Virus ini dapat menyebar dengan mudah di tempat-tempat kecil dan sempit, seperti mobil van dan penjara.
Dengan demikian, selama beberapa hari terakhir, virus telah menemukan lingkungan baru untuk menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
Setidaknya 75 kota telah terjadi demonstrasi yang meluas dan kerusuhan sosial ketika orang Amerika berkumpul untuk memprotes rasisme dan pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal pekan lalu di bawah lutut seorang petugas kepolisian Minneapolis.
Lusinan kota memberlakukan jam malam selama akhir pekan di tengah penjarahan yang meluas.
Baca Juga: Misteri Kapal Perang Siluman Buatan Anak Bangsa, KRI Klewang Sempat Membuat Militer Dunia Terkejut