Fakta ini diungkap dari seorang pejabat LAPAS dan catatan yang ditinjau oleh Reuters. Dari 4.693 tes termasuk hasil pada positif yang disertai gejala.
Baca Juga: Terima Nasi Bungkus Berlogo Anjing, Warga Tanjung Priok Lapor Polisi Merasa Dilecehkan
Angka-angka ini adalah bukti terbaru yang menunjukkan bahwa orang yang tidak memilki gejala dan tidak sakit secara fisik mungkin mendorong penyebaran virus dengan cepat.
Lebih lanjut, tidak hanya di penjara negara yang menampung 1,3 juta narapidana di seluruh negeri, tetapi juga masyarakat di seluruh dunia.
Angka-angka ini juga memperkuat pertanyaan tentang apakah pengujian terhadap orang yang dicurigai terinfeksi benar-benar memutus rantai penyebaran virus. Mengingat banyak terinfeksi yang tak bergejala.
Baca Juga: Kabar Gembira, Tujuh Pasien Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Dinyatakan Sembuh
"Ini menambah pemahaman bahwa kita memiliki jumlah kasus yang sangat kecil di AS,
hitungan kasus kemungkinan jauh,
"Jauh lebih tinggi dari yang kita ketahui saat ini karena kurangnya pengujian dan pengawasan," tegas Dr. Leana Wen, asisten profesor kedokteran darurat di Universitas George Washington.
Beberapa orang yang didiagnosis sebagai pasien tidak bergejala ketika diuji untuk virus corona, gejala akan tetap berkembang dikemudian hari jika tidak ditangani dengan serius oleh para peneliti.
Baca Juga: Sukseskan Perpanjangan PSBB Bodebek, 5 Kepala Daerah Kembali Minta KRL Berhenti Sementara