Petugas Medis Sempat Ancam Tak Mau Rawat Pasien Covid-19, Karena Pengiriman APD Tertunda

- 20 April 2020, 13:10 WIB
PETUGAS medis yang tak mengenakan baju APD.*
PETUGAS medis yang tak mengenakan baju APD.* //The Sun/

Profesor Neil Mortensen, dari Royal College of Surgeons, juga mengatakan kepada rekan-rekannya untuk tidak mengambil risiko kesehatan mereka jika APD yang memadai tidak dapat digunakan ketika merawat pasien virus corona.

Ia mengatakan bahwa dirinya merasa terganggu ketika tim medis mendapat aturan untuk menggunakan alat pelindung pribadi, bahkan tanpa berkonsultasi dengan Badan Medis.

Kesehatan Inggris pada Jum'at 17 April 2020 mengubah sarannya untuk memungkinkan para tenaga medis meggunakan kembali APD sekali pakai atau memakai jas lab putih yang bisa dicuci setelah dipakai.

Sekretaris Komunitas Robert Jenrick memberikan tanggapannya ketika ia didesak akan hal tersbut.

Baca Juga: Ilmuwan asal Eropa Ungkap Gejala Corona Bisa Dilihat dari Luka Kaki Berwarna Ungu

Ia memahami bahwa para petugas medis pasti merasa cemas dengan APD yang kurang memadai. Namun ia bersikeras akan memperbaiki masalah tersebut.

"Mereka harus yakin bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk memperbaiki masalah ini, dan untuk mendapatkan mereka peralatan yang mereka butuhkan," ujar Jenrick.

Ia juga mengakui bahwa pasokan APD yang dimiliki akan terus menipis dan tiak akan cukup hingga bulan Juni 2002.

Menteri Kesehatan Bayangan Justin Madders mengatakan bahwa banyaknya pekerja medis yang tak memakai APD merupakan sebuah skandal.

Baca Juga: Ilmuwan asal Eropa Ungkap Gejala Corona Bisa Dilihat dari Luka Kaki Berwarna Ungu

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x