PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengomentari tindakan Tiongkok yang merevisi jumlah kasus kematian karena virus corona di Wuhan, ia menyebut bahwa seharusnya negara asal pandemi Covid-19 itu melaporkan angka yang jauh lebih tinggi.
Trump mengatakan bahwa jumlah kematian sebenarnya di Tiongkok jauh lebih tinggi dari perbaikan angka yang disampaikan oleh otoritas kesehatan Wuhan pada Jumat, 17 April 2020 kemarin.
China has just announced a doubling in the number of their deaths from the Invisible Enemy. It is far higher than that and far higher than the U.S., not even close!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 17, 2020
"Tiongkok baru saja mengumumkan dua kali lipat jumlah kematian mereka akibat musuh yang tak terlihat. Itu jauh lebih tinggi dari itu dan jauh lebih tinggi dari AS, bahkan tidak mendekati," tulis Trump dalam cuitan Twitter-nya.
Baca Juga: Digelar Secara Online, Pengelola LPK Kota Tasikmalaya Pesimis Soal Program Kartu Prakerja
Mengacu pada revisi jumlah kematian di Wuhan yang disebutkan naik sebesar 50 persen, Trump menuliskan cuitan itu dalam akun Twitter pribadinnya, @realDonaldTrump, meski bukan dua kali lipat seperti yang ditulis Trump.
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com sebelumnya, pada Jumat 17 April 2020, otoritas kesehatan Wuhan telah menambahkan 1.290 kematian dalam data resminnya, sehingga kini total kematian mencapai angka 3.869.
Tak hanya itu, Wuhan juga menambahkan 325 kasus terinfeksi hingga kini jumlahnya menjadi 50.33 kasus, namun otoritas Wuhan juga menyadari adanya kesalah itu, dan mengakuinnya pada dunia.
Baca Juga: Otoritas Kesehatan Wuhan Ungkap 4 Alasan Revisi Jumlah Kasus dan Kematian akibat Covid-19
Langkah otoritas Wuhan ini dilakukan seiring meningkatnya keraguan dunia mengenai transparansi angka kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19.