Namun, sebelum virus mulai menyerang Korea Selatan, Partai Demokrat yang menaungi Moon telah goyak akibat skandal korupsi pejabat pemerintah serta diplomasi ambisius namun rapuh dengan Korea Utara sebagai saingan utama.
Baca Juga: Intip Alasan PM Selandia Baru Rela Kehilangan Gaji Sebesar 400 Juta Setiap Bulan
Diketahui, Moon telah mengadakan tiga kali pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un pada tahun 2018 lalu.
Tetapi Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir memutuskan semua kerja sama dengan Korea Selatan di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar dengan Amerika Serikat.
Korea Utara juga melakukan uji coba senjata dan menembakkan rentetan rudal ke laut. Kemenangan partai yang berkuasa kemungkinan akan menguatkan Moon untuk menggerakkan kebijakan domestik dan luar negerinya.
Baca Juga: Simak 6 Kelebihan Buah Pepaya yang Bisa Dijadikan Alternatif Diet Sehat
Termasuk melanjutkan kembali kerja sama antar-Korea dan mendorong pembicaraan AS-Korea Utara, kata Duyeon Kim, penasihat senior di International Crisis Group yang berbasis di Brussels.
"Jika oposisi menang, Moon kemungkinan akan menjadi bebek lumpuh, dan partai politik akan cepat berporos untuk mempersiapkan pemilihan presiden 2022," ujarnya.***