Sebelum aktivitas sosial dan ekonomi mulai berjalan kembali seperti biasanya, sebab beberapa negara dengan jumlah terinfeksi yang tinggi dan angka kematian yang mengikutinnya, mengalami fenomena risiko serangan gelombang dua dari wabah ini.
Sementara itu, Amerika Serikat sejak pertengahan Maret lalu telah memutuskan merilis kebijakan social distancing atau pembatasan sosial lengkap dengan aturan penguncian wilayahnya, menyebabkan hampir 94 persen penduduk AS berdiam diri dirumah.
Baca Juga: Sepakat Ajukan PSBB Bersama, Ridwan Kamil Prediksi PSBB Bandung Raya Dimulai 22 April 2020
Kondisi ini berdampak pada stabilitas ekonomi negara adidaya dan adikuasa ini, karena pembatasan ketat tinggal di rumah pada 94 persen dari populasi guna mengekang penyebaran penyakit, telah merugikan perekonomian.
Bahkan dilaporkan imbas kebijakan ini membuat ekonomi AS mungkin kehilangan hampir 25 dolar AS per hari dalam bentuk produksi yang hilang, menurut Predisen Federal Reserve St. Lous James Bullard.***