Pejuang Covid-19 Berguguran, Festival Qingming Diubah jadi Hari Berkabung Nasional

- 4 April 2020, 09:45 WIB
FESTIVAL Qingming Tiongkok
FESTIVAL Qingming Tiongkok /Mandarin site

PIKIRAN RAKYAT- Negara yang kerap dituding sebagai pembawa Covid-19, Tiongkok saat ini tengah bersedih, perayaan Qingming atau lebih dikenal agenda penghormatan terhadap arwah leluhur diubah menjadi Hari Berkabung Nasional.

Perayaan tradisional Qingming yang jatuh pada Sabtu, 4 April 2020 ini akan diwarnai dengan haru, pasalnya perayaan yang diubah menjadi Hari Berkabung Nasional ini beragendakan penghormatan kepada para pejuang wabah Covid-19 dan pasien.

Dinukil PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Dewan Negara Tiongkok di Beijing, mengumumkan bahwa dalam peringatan ini akan dikibarkan bendera setengah tiang sebagai simbol penghormatan terhadap pahlawan Covid-19.

Baca Juga: Corona Ancam Inggris, 300.000 Pelaku Pelecehan Berpotensi Rencanakan Kejahatan Online

Agenda ini tak hanya digelar dipusat kota Beijing, namun akan serentak dilakukan pada seluruh wilayah daratan Tiongkok, serta kantor kedutaan dan konsulat jenderal Tiongkok yang tersebar di berbagai negara.

Tak hanya itu, guna menambah kekhidmatan selama proses tersebut, dikabarkan semua tempat rekreasi di seluruh pelosok Tiongkok akan ditutup sementara waktu.

Tepat pukul 09.00 waktu setempat acara penghormatan ini akan seretak digelar pada Sabtu, 4 April 2020, dengan agenda pertama seluruh masyarakat diminta mengheningkan cipta selama tiga menit.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 4 April 2020: Sariwangi dan Cibeureum Siap-siap Diguyur Hujan

Lebih lanjut, pada waktu bersamaan tim militer Tiongkok akan menerbangkan pesawat tempur terbaiknya dan dibunyikan pula klakson mobil, kereta api dan kapal.

Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan negara pertama yang melaporkan pada dunia telah terpapar virus mematikan ini, hingga Sabtu, 4 April 2020 sebanyak 81.620 orang terinfeksi dan 3.322 orang meninggal dunia.

Menarik mundur, adapun deretan pahlawan tenaga medis yang telah gugur di tengah perjuanganya melawan wabah Covid-19 di Tiongkok, dimulai dari dokter spesialis mata yang sempat ditentang pemerintah ketika memprediksi kemunculan virus ini, yaitu dr Li Wenliang.

Baca Juga: Diduga Alami Kesepian Selama Lockdown, Pria Periang asal Inggris Putuskan Bunuh Diri

Dokter yang berusia 34 tahun itu meninggal dunia pada 7 Februari 2020 setelah terlibat langsung dalam menangani pasien Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Hubei, sebagai episentrum wabah.

Sedangkan Wang Bing, perempuan berusia 72 tahun yang menjadikan klinik kecilnya di Wuhan guna merawat pasien saat semua perangkat medis kewalahan, meninggal dunia pada 18 Februari 2020 lalu.

Kemudian, dr Zhang Kangmei berusia 68 tahun yang meninggal pada 14 Februari setelah memeriksa setiap orang yang demam di puskesmas di Wuhan.

Baca Juga: Jadi Pusat Ibadah Umat Islam Dunia, Arab Saudi Tetapkan Makkah dan Madinah untuk Lockdown

Tak hanya itu, seorang perwira polisi juga menjadi tokoh berjasa selama pandemi corona ini, Wu Yong yang berusia 51 tahun pada 22 Maret karena kelelahan memindahkan pasien di Wuhan selama 61 hari.

Bahkan, seorang petugas lingkungan, Lian Jiangjun yang berusia 49 tahun juga meninggal dunia pada 4 Februari karena terinfeksi Covid-19 saat memindahkan warganya ke rumah sakit di Wuhan.

Sementara itu di Indonesia etnis Tionghoa menyebut perayaan Qingming dengan sebutan Cengbeng, yang biasanya diisi dengan ziarah dan bersih-bersih makan leluhur.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x