PIKIRAN RAKYAT - Negara sebagai pusat episentrum Covid-19, banyak mengisahkan cerita pilu dibalik perjuangan melawan virus yang menginfeksi saluran pernapasan ini.
Seperti berita kematian termuda yang datang dari Amerika Serikat. Dikabarkan pada Kamis 2 April 2020 kemarin, seorang bayi berusia enam minggu meninggal dunia di rumah sakit setelah dikonfirmasi positif Covid-19.
Berbeda dengan Daniel Furnis, seorang pria yang berusia 34 tahun dari Crookhorn dekat Portsmouth, Inggris. Ia dengan sengaja mengakhiri hidupnya karena merasa kesepian, sejak diberlakukannya kebijakan lockdown.
Baca Juga: Jadi Pusat Ibadah Umat Islam Dunia, Arab Saudi Tetapkan Makkah dan Madinah untuk Lockdown
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Sun, Daniel yang mengidap penyakit diabetes, dikenal sebagai orang yang sangat periang dalam kesehariannya, meskipun sebelumnya ia juga telah divonis mengidap bipolar.
Dengan penyakit mental yang dideritanya, pihak keluarga selalu enggan meninggalkan Daniel sendirian dirumah, sebab keadaan itu dapat mencelakakan dirinya.
Chelsea, yang merupakan adik dari pria berkepribadian ganda itu mengungkap, kebiasan aneh yang dimiliki kakaknya dan berbeda dengan teman seusiannya, ia selalu mengenakan baju berwarna cerah seperti kuning agar selalu bahagia.
Baca Juga: Hibah Pemilu Belum Turun Semua, Honor Ratusan PKD di Tasikmalaya Belum Dibayarkan
Namun, semasa hidupnya, Daniel merupakan pribadi yang baik, rendah hati, dan selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuannya.
Saudara perempuan Daniel yang berusia 28 tahun itu juga mengungkapkan, alasan Daniel mengakhiri hidupnya disebutkan bahwa keputusanya sangat berkaitan erat dengan kebijakan lockdown akibat virus corona yang ditetapkan Pemerintah Inggris.