Laporan Sebut Bank Dunia Keliru Tangani Pengaduan Kasus Pelecehan Seksual oleh Pejabat Seniornya

- 19 Oktober 2021, 12:20 WIB
Logo Bank Dunia - Sebuah laporan terbaru tentang kasus pelecehan seksual di lingkungan kerja Bank Dunia sebut hal itu ditangani secara keliru.
Logo Bank Dunia - Sebuah laporan terbaru tentang kasus pelecehan seksual di lingkungan kerja Bank Dunia sebut hal itu ditangani secara keliru. /Antara HO-Bank Dunia

PR TASIKMALAYA – Bank Dunia dilaporkan menangani pengaduan pelecehan seksual yang diajukan oleh banyak wanita terhadap seorang pejabat seniornya secara keliru.

Menurut pengadilan tenaga kerja Bank Dunia, kasus pelecehan seksual di lingkungan kerjanya itu dimulai dengan laporan pada tahun 2009.

Laporan itu menyebut bahwa pejabat Bank Dunia mengundang wanita muda ke kamar hotel, mencoba menipu mereka untuk melakukan pelecehan seksual, dan membuat komentar yang tidak pantas.

Baca Juga: Bukan karena Sifat, Hal Ini Jadi Pemicu Pertengkaran Lesti Kejora dan Rizky Billar, Derry Syahputra: Kalau...

Usai adanya laporan tersebut, seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, pejabat Bank Dunia itu diturunkan dari pangkatnya tetapi tidak diberhentikan dari posisinya.

Kasus itu merupakan salah satu yang terjadi pada lembaga keuangan yang berbasis di Washington tersebut.

Sebelumnya, penyelidikan internal mengungkapkan bahwa para pejabat menekan para ekonom untuk mengubah hasil laporan "Doing Business" yang diawasi ketat.

Baca Juga: Karyawannya Berani Jambak Rambut Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Beri Reaksi Seperti ini!

Laporan itu memberi peringkat bagi negara-negara di dunia berdasarkan kebijakan ramah bisnis.

Laporan tersebut melibatkan kepala IMF Kristalina Georgieva dalam mantan peran seniornya di Bank Dunia.

Akan tetapi dewan IMF pekan lalu menyatakan keyakinannya dan mengatakan laporan itu tidak secara meyakinkan menunjukkan bahwa Kristalina Georgieva memainkan peran yang tidak pantas.

Baca Juga: Prediksi Ahli Kartu Tarot Sejalan dengan Ucapan Rizky Billar, Susan: Keluarganya Banyak Berdoa...

Temuan dalam kasus pelecehan seksual itu dirinci dalam sebuah laporan yang rilis pada Senin, 18 Oktober 2021 waktu setempat.

Laporan tersebut mengidentifikasi pejabat itu sebagai Rodrigo Chaves, seorang calon presiden Kosta Rika yang menjabat sebentar sebagai menteri keuangan negara itu.

"Kasus ini telah menunjukkan kekurangan dalam pendekatan Bank terhadap pertanggungjawaban atas pelecehan seksual dan perlindungan bagi staf," kata laporan pengadilan.

Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Buat Museum Santet di Cirebon, Ada Pocong hingga Replika Dedemit

Chaves membantah melakukan kesalahan atau mengaitkannya dengan perbedaan budaya, tetapi penyelidikan, yang mewawancarai 27 saksi, menggambarkan bahwa ia memang melakukan pelecehan seksual.

Annette Dixon, wakil presiden sumber daya manusia Bank Dunia, mengatakan bahwa lembaga tersebut berkomitmen kuat untuk membina lingkungan kerja yang aman.

"Seperti banyak organisasi besar, kami tahu kami selalu bisa berbuat lebih baik," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Raja Sapta Oktohari Ditunjuk Bereskan Masalah Sanksi dari WADA

Bank Dunia pada bulan Januari tidak memberlakukan larangan mempekerjakan kembali Chaves dan melarang dia dari tempat itu.

Pengadilan juga memerintahkan Bank Dunia untuk membayar biaya hukum pada korban.

Chaves, yang bekerja di bank selama hampir 27 tahun, mengundurkan diri 30 November 2019 tak lama setelah diturunkan pangkatnya.

Baca Juga: Lampu Hijau dari Pemerintah, Ariel Noah Bakal Bikin Lagu Baru Usai Manggung di PON XX Papua?

Ia kemudian menjadi menteri keuangan Kosta Rika, di mana ia terlibat dalam hubungan dengan majikan lamanya.

Dia mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada Mei 2020 di tengah perselisihan dengan Presiden Carlos Alvarado mengenai pengeluaran, dan merupakan kandidat dalam pemilihan presiden Februari.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah