PR TASIKMALAYA- Taliban pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021 mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan kabinet baru di Afghanistan saat evakuasi Amerika Serikat (AS) mendekati waktu tenggat.
Pernyataan terkait pembentukan kabinet baru di Afghansistan itu disampaikan oleh juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid.
Juru bicara Taliban itu mengatakan pembentukan kabinet baru akan dilakukan ketika militer AS menghentikan misi evakuasi warganya dan warga Afghanistan dari bandara Kabul, menjelang batas waktu 31 Agustus.
Baca Juga: Tiongkok Menyebut Laporan AS Tentang Asal-usul Covid-19 'Mendustakan'
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman CGTN, namun, waktu pasti terkait pembentukan kabinet baru oleh Taliban tersebut masih belum jelas. Menurut Mujahid dalam pesan suara, susunan kabinet baru akan dibersihkan "dalam satu atau dua minggu."
Sementara itu, Prancis dan Inggris akan mengajukan resolusi pada pertemuan darurat PBB pada Senin di Afghanistan mengusulkan zona aman di Kabul untuk mencoba dan melindungi orang yang berusaha meninggalkan negara itu.
"Proposal resolusi kami bertujuan untuk menentukan zona aman di Kabul, di bawah kendali PBB, yang akan memungkinkan operasi kemanusiaan berlanjut," kata Presiden Prancis Emmanule Macron pada hari Minggu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengadakan pertemuan di Afghanistan dengan utusan PBB untuk Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis dan Amerika Serikat.