Macron mengatakan pada hari Sabtu bahwa Prancis mengadakan diskusi awal dengan Taliban tentang situasi kemanusiaan di Afghanistan dan kemungkinan evakuasi lebih banyak orang dari negara itu.
"Kami telah mulai berdiskusi, yang sangat rapuh dan awal, dengan Taliban mengenai masalah operasi kemanusiaan dan kemampuan untuk melindungi dan memulangkan warga Afghanistan yang berisiko," kata Macron dalam konferensi pers.
Pemerintah Prancis mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menyelesaikan operasi evakuasi dari Kabul sesuai dengan jadwal itu tetapi akan terus membantu mereka yang membutuhkan perlindungan untuk meninggalkan Afghanistan.
Macron juga mengatakan Prancis akan mempertahankan pasukan di Irak sebagai bagian dari operasi anti-terorisme selama pemerintah Irak membutuhkan mereka untuk tinggal, terlepas dari apakah Amerika Serikat memutuskan untuk mundur atau tidak.
"Apa pun yang diputuskan Amerika, kami akan mempertahankan kehadiran kami untuk memerangi terorisme di Irak," katanya.
Pasukan militer AS, yang telah menjaga bandara di Kabul, akan ditarik pada Selasa. Prancis termasuk di antara negara-negara yang juga telah mengakhiri evakuasi dari bandara Kabul.
Sementara itu, pesawat Inggris terakhir dengan hanya warga sipil di dalamnya lepas landas dari Kabul pada hari Sabtu, meninggalkan ratusan warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk dimukimkan kembali.
Komandan militer AS percaya bahwa serangan teror lain seperti bom bunuh diri mematikan di bandara Kabul "sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," Biden memperingatkan Sabtu.