PR TASIKMALAYA – Semenjak Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) jadi mulai ketar-ketir.
Kecemasan WHO dimulai dari dugaan bakal adanya ‘bahaya baru’ di Afghanistan usai berhasil diduduki Taliban.
Dan ‘bahaya baru’ yang dimaksud WHO yaitu lonjakan kasus Covid-19 yang siap menanti Afghanistan.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, lonjakan kasus Covid-19 di Afghanistan jadi sangat memungkinkan lantaran di bawah perintah Taliban, negara tersebut kini tidak boleh lagi menerima pasokan vaksin Covid-19.
Diketahui bahwa hingga per tanggal 20 Agustus 2021, baru ada sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dipergunakan di Afghanistan.
Jumlah ini terbilang sangat sedikit mengingat Afghanistan memiliki jumlah penduduk sekitar 38 juta jiwa.
Baca Juga: Usai Mengeluh Capek di Media Sosial, Sensen Kini Bongkar Keburukan Raffi Ahmad
Berdasarkan data yang dimiliki WHO, tercatat ada sebanyak 152 ribu kasus Covid-19 di Afghanistan saat ini.