Joe Biden Tangisi Belasan Tentara AS yang Tewas dalam Ledakan di Kabul: Kami Tidak akan Memaafkan

- 27 Agustus 2021, 16:33 WIB
Joe Biden menegaskan tidak akan memaafkan usai belasan tenatra Amerika Serikat (AS) tewas dalam ledak di Kabul, Afghanistan.*
Joe Biden menegaskan tidak akan memaafkan usai belasan tenatra Amerika Serikat (AS) tewas dalam ledak di Kabul, Afghanistan.* /Foto: Reuters / Jonathan Ernst/

PR TASIKMALAYA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menangisi belasan personil tentara yang tewas dalam insiden ledakan di Bandara Kabul, Afghanistan.

Joe Biden pun berjanji bahwa AS tidak akan memaafkan para pelaku dan akan mencari mereka untuk dihukum sepantasnya.

Meski telah mendapat serangan langsung, Joe Biden menyatakan tidak akan berhenti melakukan evakuasi warga AS dan warga Afghanistan dari Kabul.

Baca Juga: Soroti Gestur Amanda Manopo Saat Akui Dirinya Orang Munafik, Poppy Amalya: Itu Bukan Munafik Namanya!

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari CBS News, tiga belas tentara AS dan 72 warga Afghanistan tewas dalam insiden bom bunuh diri.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 27 Agustus 2021 waktu setempat, di luar Bandara Internasional Hamid Kazai di Kabul, Afghanistan.

Insiden ledakan itu pun menjadi babak baru yang mematikan dalam evakuasi besar-besaran oleh AS di Afghanistan menjelang batas waktu 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Zhao Wei ‘Putri Huan Zhu’ Dihilangkan dari Sejumlah Karyanya, Buntut Skandal Zhang Zhehan?

Menurut pihak dari Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di tengah-tengah kerumunan.

Pelaku berada di antara orang-orang yang tengah menunggu antrean di Bandara Internasional Bandara Internasional Hamid Kazai.

Di lokasi itu, ribuan orang berkumpul setiap harinya agar bisa melarikan diri dari negara mereka semenjak Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Link Streaming Drakor The Penthouse 3 Episode 12: Tak Terima Istana Hera Direbut, Ini Pembalasan Joo Dan Tae

Kemudian, bom kedua meledak di sebuah hotel yang berada dekat dari bandara.

Secara keseluruhan, jumlah korban tewas pada Kamis malam, 26 Agustus 2021, mencapai 90 orang dengan 150 korban luka dan diperkirakan akan bertambah.

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan dalam pidatonya di Gedung Putih bahwa pengeboman itu adalah ulah anggota ISIS di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau ISIS-K.

Baca Juga: Dianggap Lecehkan BTS, ARMY Ramai-ramai Boikot Majalah Billboard!

Serangan tersebut menjadi salah satu hari yang paling banyak menelan korban tentara AS di Afghanistan dalam 20 tahun.

Joe Biden berduka dan menangis atas tewasnya para tentara AS dan bersumpah akan membalas mereka yang menjadi pelaku insiden tersebut.

Presiden AS itu juga tidak akan berhenti menarik warganya dan warga Afghanistan dari Kabul.

Baca Juga: 7 Petugas Polisi Gugat Donald Trump Atas Kekerasan yang Terjadi di Capitol AS

Menurut pihak dari Gedung Putih, AS telah membantu lebih dari 100.000 orang meninggalkan Afghanistan sejak 14 Agustus 2021.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: kami tidak akan memaafkan," katanya.

"Kami tidak akan melupakan. Kami akan mencari kalian dan membuat kalian menebusnya," sambung Joe Biden.

Baca Juga: Cegah Penuaan Dini, Simak Tips Perawatan dengan Facial Oil yang Kaya Manfaat

Joe Biden menegaskan bahwa misinya untuk melakukan evakuasi tidak akan berhenti begitu saja dan bahwa AS tidak akan terintimidasi.

Sementara itu, juru bicara Taliban mengutuk "insiden mengerikan" itu dan akan melakukan apapun untuk menyeret para pelakunya ke pengadilan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah