Setahun Pembunuhan Qassem Soleimani, Menlu Iran Sampaikan Ancaman pada Donald Trump

- 3 Januari 2021, 21:19 WIB
Setahun pasca pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melayangkan ancaman pada Donald Trump.*
Setahun pasca pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melayangkan ancaman pada Donald Trump.* //Twitter @JZarif

PR TASIKMALAYA - Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad merupakan salah satu pertaruhan kebijakan luar negeri terbesar selama masa jabatan Presiden Donald Trump. 

Meskipun demikian, bagi penggemar Trump, serangan terhadap Soleimani tersebut dinilai sebagai tindakan yang terburu-buru, bodoh dan provokatif.

Buntut dari kejadian tersebut, memicu serangan rudal Iran terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak yang melukai 100 tentara Amerika.

Baca Juga: Pelaku Parodi lagu Indonesia Raya Ditangkap, Argo Yuwono Sebut Kedunya Sempat Kenal di Dunia Maya

Menurut hasil analisis beberapa pengamat, pembunuhan terhadap Soleimani sebetulnya dimaksudkan untuk memaksa Iran meninggalkan kebijakan luar negerinya yang agresif di Timur Tengah.

Meski pada kenyataanya, pembunuhan Soleimani juga telah menghidupkan kembali perhatian global terhadap Irak, serta pengaruh Iran yang terus tumbuh dan terus meningkat atas politik Irak dan kawasan Timur Tengah yang lebih besar.

Sebagai konsekuensi dari pembunuhan tersebut, dan sebagai bukti seberapa besar pengaruh Teheran atas Irak, parlemen di Baghdad mengeluarkan resolusi yang menyerukan pengusiran pasukan AS dari Irak.

Baca Juga: Usai Lagu Indonesia Raya, Viral Video Perempuan Hina Pancasila di Karawang

Resolusi ini hanya disetujui oleh partai politik Syiah pro-Iran dan diboikot oleh koalisi politik serta beberapa kelompok Syiah.

Penargetan pemerintahan Trump terhadap Soleimani adalah bagian dari strategi yang lebih luas yang dimaksudkan untuk menarik kembali pengaruh Iran di banyak bagian Timur Tengah.

Pembunuhan Soleimani tentu saja menjadi pukulan yang signifikan bagi Iran karena menjadi catatan penting atas hilangnya anggota dan tokoh yang berpengaruh dalam kepemimpinan Teheran yang bernilai tinggi.

Baca Juga: Gubernur Khofifah: Isi Isolasi Mandiri dengan Cuci Baju Tanpa Mesin Cuci

Dalam peringatan satu tahun kematian Soleimani, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut, Donald Trump tengah mempersiapkan dana miliaran untuk menerbangkan B52 dan mengirimnya ke wilayah Teheran. 

Javad Zarif bahkan menyebut bahwa Intelijen dari Irak telah menunjukkan rencana untuk memanfaatkan dalih perang.

"Alih-alih memerangi Covid di AS @realDonaldTrump, malahmembuang miliaran untuk menerbangkan B52 & mengirim armadas ke wilayah KAMI.

Baca Juga: Pebulu Tangkis Jepang Kento Momota Positif Covid-19

"Intelijen dari Irak menunjukkan plot untuk membuat dalih FABRICATE perang. Iran tidak mencari perang tetapi akan TERBUKA & LANGSUNG membela rakyatnya, keamanan & vitalnya minat," tulis Javad Zarif sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter pada Minggu, 3 Januari 2021.

Selain itu, dalam cuitan lainnya, Javad Zarif juga memperingatkan Donald Trump dengan mengungkapkan bahwa Israel yang kini menjadi musuh utama Iran dan sekutu terdekat AS di Timur Tengah.

Hal itu memiliki kemungkinan untuk mencoba memprovokasi AS dengan membunuh tentara AS dan membuatnya terkesan seperti serangan Iran agar AS membalasnya dengan menyerang Teheran.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x