Tanggapi Donald Trump, Barack Obama: Berpikirlah di Luar Ego dan Akui Kekalahan

17 November 2020, 12:47 WIB
Barack Obama. /Intsgaram/@barackobama

PR TASIKMALAYA - Donald Trump untuk pertama kalinya mengakui bahwa Joe Biden memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.

Namun, ucapan itu ditarik kembali, Trump pun kembali menyebut jika hasil Pilpres AS 2020 diselimuti dengan kecurangan. 

"Dia menang karena Pemilu Dicurangi. TIDAK ADA PENGAWAS SUARA ATAU PENGAWAS yang diizinkan, pemungutan suara yang ditabulasi oleh perusahaan swasta Radical Left, Dominion, dengan reputasi buruk & peralatan buruk yang bahkan tidak dapat memenuhi syarat untuk Texas (yang saya menangkan banyak!), Media Palsu & Diam, & lainnya!,” cuitnya.

Baca Juga: Larang Umat Muslim Berfikir Sempit, Ma'ruf Amin: Melahirkan Pola Pikir Radikal

“Dia hanya menang di mata MEDIA BERITA PALSU. Saya tidak mengakui apa pun! Jalan kita masih panjang. Ini adalah PEMILIHAN YANG TEPAT!” cuit Donald Trump.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Sky News, Barack Obama menanggapi setiap pernyataan dan cuitan Trump di Twitter soal hasil Pilpres AS 2020.

Obama mengatakan, Trump seharusnya mengakui kekalahannya dari Joe Biden dan sudah waktunya bagi pemimpin Amerika yang akan keluar untuk mengutamakan negara.

Baca Juga: Tembak Mati! Tim Gabungan TNI-Polri Amankan Barang Bukti Senjata dari Terduga Anggota MIT Poso

"Ketika waktu Anda habis maka tugas Anda adalah untuk mengutamakan negara dan berpikir di luar ego Anda sendiri dan kepentingan Anda sendiri, dan kekecewaan Anda sendiri.

"Saran saya kepada Presiden Trump adalah, jika Anda ingin di tahap akhir ini dalam permainan dikenang sebagai seseorang yang mengutamakan negara, inilah saatnya Anda melakukan hal yang sama.

"Ini, tentu saja. Saya pikir sudah waktunya dia untuk menyerah mungkin sehari setelah pemilihan," jelas mantan Presiden Amerika Serikat tersebut.

Baca Juga: Tindak Lanjut Kerumunan Massa dalam Acara HRS, Anies Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

Obama juga mengkritik para tokoh Partai Republik yang sejalan dengan klaim Donald Trump yang tidak mendasar tentang kecurangan pemilih yang meluas.

"Saya lebih bermasalah dengan fakta bahwa pejabat Republik lainnya, yang jelas tahu lebih baik setuju dengan ini, sedang melucu dengan cara ini," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler