Network
PR TASIKMALAYA - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh umat muslim untuk tidak ikut arus berfikir sempit.
Menurut Ma'ruf, hal tersebut akan menimbulkan sifat intoleran kepada sesama umat, melahirkan paham radikal, bahkan membenarkan kekerasan dalam penyelesaian suatu masalah.
Hal tersebut disampaikannya dalam webinar dengan tema Peran Umat Islam Indonesia dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Brimob Rayakan Ulang Tahun, Panglima TNI Berikan Ucapan serta Doa Hangat
Webinar tersebut diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten secara virtual pada Senin, 16 November 2020.
“Saya tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini.
"Cara berpikir sempit itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” kata Maruf dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Baca Juga: Berupaya Pulihkan Ekonomi Jawa Barat, Pemprov Adakan West Java Investment Summit 2020
Mar'uf menjelaskan, pemahaman umat muslim terhadap ajaran agama Islam tidak seharusnya tekstual bila tidak mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik.
"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tegasnya.
