Saling Tuduh, Tensi di Nagorno-Karabakh Semakin Tinggi

14 Oktober 2020, 21:52 WIB
Pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran baru-baru ini di Nagorno-Karabakh menghabiskan waktu di lobi hotel di Goris, Armenia, pada hari Jumat. /New York Times/

PR TASIKMALAYA – Armenia dituduh telah mencoba menyerang jaringan pipa gas dan minyak milik Azerbaijan, Rabu, 14 Oktober 2020.

Selain itu, Azerbaijan memperingatkan akan adanya tanggapan yang serius dari negaranya.

Hal itu juga terkait ketegangan yang meningkat tajam di sekitar wilayah gencatan senjata, yang pecah di daerah kantong pegunungan Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Rencana AS Jual Senjata ke Taiwan, Begini Respon Pemerintah Tiongkok

Armenia membalas dengan mengatakan pasukan Azeri ingin menguasai wilayah kecil di Kaukasus Selatan, yang diperintah oleh etnis Armenia.

Selain itu, Armenia menuduh Azerbaijan dan sekutunya Turki melakukan agresi, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata pada hari Sabtu 10 Oktober 2020.

Retorika kemarahan tersebut mendorong Rusia untuk kembali meminta kedua belah pihak untuk memperhatikan gencatan senjata kemanusiaan di Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Bentuk Tekanan pada Tiongkok, AS Berencana Jual Senjata Teknologi Tinggi ke Taiwan

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Namun, Moskow dan Turki juga saling tuduh atas pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak 27 September itu.

Semakin mengkhawatirkan, apabila dua kekuatan regional besar itu terseret ke dalam konflik, yang sedang terjadi di dekat jaringan pipa Azeri yang membawa gas dan minyak ke pasar internasional.

Baca Juga: Menaker: UU Cipta Kerja Mempermudah Izin Usaha

"Armenia sedang mencoba menyerang dan mengambil kendali jaringan pipa kami. Jika Armenia mencoba untuk mengambil alih jaringan pipa di sana, saya dapat mengatakan bahwa hasilnya akan sangat buruk bagi mereka," kata Presiden Azeri Ilham Aliyev dikutip PikiranRakyatTasikmalaya.com dari Reuters.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan secara terpisah, bahwa mereka akan menghancurkan semua fasilitas militer di Armenia yang menargetkan lokasi sipil Azeri.

Namun, Kementerian Pertahanan Armenia telah membantah menembak yang menargetkan sipil. Pihaknya menyebut, mereka berhak menargetkan instalasi militer dan gerakan tempur apa pun di Azerbaijan.

Baca Juga: APBN 2021 Targetkan Defisit 5,7 Persen, Diharapkan Dorong Percepatan Ekonomi

Pihak Azeri telah melepaskan tembakan ke arah wilayah Armenia dan menghancurkan peralatan militer.

Dalam pidato yang disiarkan televisi setelah Aliyev berbicara, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan situasi di daerah konflik sangat sulit.

Ia juga mengatakan bahwa Azerbaijan dan Turki tidak ingin menghentikan agresi mereka.

Baca Juga: Ahli: Kelembapan Udara Ruangan Pengaruhi Tingkat Penularan Covid-19

Azerbaijan berusaha menduduki Nagorno-Karabakh, katanya, menggunakan bahasa yang mirip dengan para pemimpin Azeri, yang mengatakan pasukan Armenia menduduki wilayah itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler