Hari Kedua Pemungutan Suara di Virginia Dimulai, Pendukung Donald Trump Lakukan Aksi Demonstrasi

21 September 2020, 21:01 WIB
Donald Trump.* //Alex Brandon/AP Images

PR TASIKMALAYA - Sekelompok pendukung Trump yang mengibarkan bendera kampanye mengganggu hari kedua pemungutan suara awal di Fairfax, Virginia, pada hari Sabtu, 19 September 2020.

"Empat tahun lagi!" terak kelompok pendukung Trump itu sambil membentuk sebuah barisan yang menutupi jalan ketika para pemilih hendak memasuki lokasi pemungutan suara hingga harus mengambil jalan yang lain.

Para petugas pun terpaksa membuka sebagian besar dari Fairfax County Government Center supaya para pemilih dapat menunggu di dalam, jauh dari kelompok pendukung Trump.

Baca Juga: Buat Para Supir Dilema, PSBB Jakarta Akibatkan Penurunan Jumlah Penumpang Angkutan Umum

Petugas mengatakan bahwa kelompok pengunjuk rasa berada sekira seratus kaki dari pintu masuk gedung.

Akibatnya, beberapa pemilih dan anggota staf pemungutan suara mengaku merasa terintimidasi.

"Warga yang masuk dan keluar gedung harus menghindari mereka. Para pemilih yang antre di luar gedung dipindahkan ke dalam dan kami pun melanjutkan operasi. Beberapa pemilih dan staf pemilihan, merasa terintimidasi oleh kerumunan. Jadi kami menyediakan pengawalan untuk melewati kelompok tersebut. Salah satu pengawalnya adalah eksekutif daerah," kata Gary Scott, General Registrar di Fairfax County, 

Baca Juga: Bisa Jadi Solusi untuk Pemerintah, Sri Mulyani Minta Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah Ditingkatkan

Melihat demonstrasi di luar lokasi pemilihan tersebut memberikan mereka sebuah pratinjau tentang kemungkinan adanya kontroversi dari para pendukung Trump yang akan mengacaukan atau menghalangi jalannya pemilihan dalam enam minggu mendatang.

Demonstrasi tersebut berasal dari parade "Trump Train" yang dimulai di dekat Prince William County dengan menampilkan Tommy Hicks Jr. yang menjabat sebagai Republican National Committee.

Ada juga beberapa orang yang menghadiri demonstrasi itu yang turut memberikan suara pilihan. Sementara yang lainnya berkumpul di luar.

Sean Rastatter, wakil ketua Fairfax County Republican Committee yang berada di lokasi pemungutan suara, mengatakan bahwa dia tidak mengira akan ada tindakan intimidasi yang mengancam pemilih.

Baca Juga: Viral Dugaan Salah Satu Kadernya Berpesta Miras, DPC PDIP Layangkan Surat Teguran

“Saya rasa tidak ada alasan untuk kita merasa terintimidasi dalam bentuk apa pun,” kata Rastatter.

Dia menambahkan bahwa para petugas wilayah meminta kelompok pendukung Trump yang menyebar di beberapa instansi itu untuk mundur dari tepi jalan dan mereka mematuhinya.

Bryan Graham, ketua partai Fairfax County Democrats, yang juga berada di pusat pemungutan suara, memandang hal tersebut dengan cara berbeda.

"Partai Republik secara langsung berusaha mengintimidasi para pemilih di pusat pemerintahan," tulisnya di Twitter.

Baca Juga: Mudharat Dilaksanakan, Pemerhati Pilkada: Tunda atau Tandu Korban Covid-19 

Dalam sebuah wawancara, Graham menyatakan belum pernah melihat atau mendengar hal seperti ini terjadi sebelumnya.

“Saya berada di sana ketika eksekutif daerah ada di sana. Saya melihat dia berjalan bersama beberapa orang melewati kerumunan karena mereka merasa ketakutan. Menurut saya itu tidak pantas. Kita seharusnya tidak melakukan hal-hal yang membuat orang lain merasa tidak aman,” kata Graham.

Menurut undang-undang pemilu Virginia, menghalangi atau menunda pemilih yang memenuhi syarat untuk memasuki atau meninggalkan tempat pemungutan suara adalah sebuah tindakan ilegal.

Selain itu juga dilarang untuk melakukan segala jenis advokasi politik dalam jarak empat puluh kaki dari pintu masuk mana pun ke tempat pemungutan suara.

Baca Juga: Stok Pre Order PS5 Ludes, PlayStation Sampaikan Permohonan Maaf

Video para demonstran yang menunjukkan mereka tengah berkumpul di luar pintu dengan semboyan kampanye Trump seraya meneriaki para pemilih yang melintas dengan cepat menjadi viral di media sosial.

Dua hari pertama pemungutan suara awal di Virginia ditandai dengan jumlah pemilih yang tinggi dan yang antrean panjang. Para pemilih bahkan sudah mulai mengantre sejak pagi, beberapa jam sebelum pemungutan suara dibuka.

Karena hal tersebut, negara bagian menawarkan pemungutan suara awal yang diperluas dalam upaya untuk mengurangi kepadatan di tempat pemungutan suara selama pandemi.

Baca Juga: MA Kurangi Masa Hukuman Koruptor, KPK: Fenomena Menggerus Kepercayaan Publik

Sylvia Albert, direktur pemungutan suara dan pemilihan di Common Cause, menambahkan bahwa demonstrasi itu menggarisbawahi pentingnya mengembangkan rencana pemungutan suara kontingensi untuk semua situasi baik bagi wilayah maupun kota.

“Rencana darurat tidak hanya jika saat ada badai atau pandemi, tetapi juga jika ada sesuatu yang membuat lokasi pemungutan suara tidak dapat diakses oleh pemilih,” pungkas Sylvia.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler