Jadi Kasus Pertama Hewan Positif Covid-19, Harimau di Kebun Bintang AS Alami Batuk Kering

6 April 2020, 12:40 WIB
KEBUN Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat.* /

PIKIRAN RAKYAT- Pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di dunia dan penyebarannya hampir melanda lebih dari 200 negara.

Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah terinfeksi paling banyak di dunia. Tercatat 336,085 orang positif corona, diantaranya lebih dari 9 ribu meninggal dunia dan 1.151 orang dikabarkan telah sembuh.

Merebaknya virus corona di AS, kini menyebabkan seekor harimau di Kebun Binatang New York City telah dinyatakan positif mengidap penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.

Baca Juga: Sulit Ditebak, Ketahui 5 Alasan Mengapa Pria Selalu Diam Ketika Membicarakan Pernikahan

Fenomena ini sungguh mengejutkan publik, sebab Nadia, harimau Melayu berusia 4 tahun itu, merupakan hewan pertama terinfeksi virus corona dari manusia.

Kabar ini dibenarkan oleh kepala dokter hewan kebung binatang tersebut pada Minggu, 5 April 2020 kemarin disebutkan, Nadia sebelumnya hanya menderita batuk kering bersama dengan tiga harimau dan tiga singa lainnya.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs New York Times, Wildlife Conservation Society, yang mengelola kebun binatang itu mengatakan dalam sebuah pernyataan. Semua hewan itu diharapkan pulih.

Baca Juga: Peneliti: Cegah Corona, Bersihkan Bahan Makanan Selama 72 Jam, Simak Penjelasan Lengkapnya

Virus yang menyebabkan Covid-19 itu diyakini telah menyebar dari hewan ke manusia dan beberapa hewan telah dites positif di Hong Kong.

Namun, para pejabat percaya kasus unik ini terjadi karena Nadia sakit setelah terpapar seorang karyawan kebun binatang yang membawa virus corona tanpa gejala.

Hal senada diungkap Paul Calles yang merupakan dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, karena ia membawa virus tanpa gejala, maka pihak rumah sakit tidak akan mengetahui pegawai mana yang telah terinfeksi.

Baca Juga: Berkah Lockdown Spanyol, Kota Madrid Berpolusi Asap Kini Disulap jadi Bersih dan Sejuk

"Ini adalah pertama kalinya ada di antara kita yang mengetahui kasus seseorang menginfeksi hewan dan hewan itu jatuh sakit," kata Calle.

Ia menambahkan bahwa mereka berencana untuk berbagi temuan itu dengan kebun binatang dan lembaga lain.

"Semoga kita semua akan memiliki pemahaman yang lebih baik sebagai hasilnya," ujar Calle.

Baca Juga: Penasaran dengan Kepribadianmu? Simak 6 Zodiak yang Memilki Rasa Empati Tinggi

Lebih lanjut, Calle juga akan memeriksa sejumlah harimau dan singa yang juga menunjukan gejala yang sama dengan Nadia.

Namun, pihak rumah sakit menyatakan hanya akan menguji Nadia saja, sebab ia adalah yang paling menunjukan gejala sakit dan mulai kehilangan nafsu makan.

"Kebun binatang juga tidak ingin membius semua kucing besar itu, harimau dan singa tidak sakit parah," ujar Calle.

Baca Juga: Hampir Putus Asa Akibat Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Italia Gencarkan Strategi Fase Dua

Sementara itu, tindakan selanjutnya, Nadia akan menjalani rontgen ultrasonografi dan tes darah untuk mencoba mencari tahu apa yang membuatnya sakit.

Mereka memutuskan untuk menguji COVID-19 mengingat lonjakan kasus di New York City, pusat wabah di Amerika Serikat.

Harimau pertama di kebun binatang itu, yang telah ditutup sejak pertengahan Maret, mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit pada 27 Maret, menurut Layanan Laboratorium Nasional untuk Hewan Departemen Pertanian AS, yang melakukan pengujian.

Baca Juga: Penasaran dengan Kepribadianmu? Simak 6 Zodiak yang Memilki Rasa Empati Tinggi

Pasien virus corona tanpa gejala menjadi temuan kasus baru yang cukup mengancam dunia, karena terinfeksi tidak menunjukan gejala apapun dan hasil tes tidak menunjukan positif terinfeksi.

Sehingga pasien positif tanpa gejala akan lebih mudah menularkan virus corona, sebab dirinya tetap beraktifitas seperti biasa tanpa melaui perawatan dan penanagan yang intensif.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler