PIKIRAN RAKYAT - Negara yang memilki pasien terinfeksi Covid-19 sebanyak 2.617 jiwa, Jepang telah memutuskan kebijakan baru guna menerapkan strategi penghematan ruangan dengan memprioritaskan pasien terdampak parah untuk menjalani perawatan rumah sakit.
Imbauan yang digagas langsung oleh pemerintah ini, dibuat dengan tujuan meringankan tekanan terhadap sistem kesehatan Jepang terutama risiko depresi yang mungkin dapat menimpa tenaga medis disana.
Dilansir Reuters, hingga saat ini Jepang masih menyediakan perawatan rumah sakit bagi seluruh pasien Covid-19 tanpa mengesampingkan gejala mereka.
Baca Juga: Pejuang Covid-19 Berguguran, Festival Qingming Diubah jadi Hari Berkabung Nasional
Namun, tenaga para medis menyebut di Kota Tokyo, kini ranjang-ranjang rumah sakit mulai penuh dan sesak didatangi pasien, sedangkan persebaran di wilayah lain masih belum merata, banyak rumah sakit rujukan yang kosong.
Hal senada diungkap Gubernur Tokyo Yuriko Koike, akibat ketidakmerataan pasien terinfeksi di sejumlah wilayah, maka rumah sakit Tokyo hanya akan diprioritaskan bagi pasien terdampak paling parah yang memerlukan perawatan medis intensif.
Sebagaimana diketahui, Jepang mengalami lonjakan kasus tertinggi pada Maret lalu, dengan catatan sebanyak 684 kasus berpusat di Tokyo.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Benteng Pemakaman di Mangkubumi Ambruk