Network
PIKIRAN RAKYAT - Negara dengan uturan kedua jumlah terinfeksi paling banyak di dunia, Spanyol, telah menerapkan kebijakan lockdown guna menekan angka penyebaran sejak 14 Maret 2020 lalu.
Berkah kebijakan ini, kini mulai dirasakan kota Madrid sebagai wilayah terpadat di Spanyol. Setelah sekian lama udara bersih dan sejuk tidak dirasakan disana, kebijakan ini membuat Madrid bak kota pedalaman yang dipenuhi perkebunan teh, sejuk, dan bersih.
Baca Juga: Usai Antar Pemudik dari Bandara, Seorang Sopir asal Tiongkok Terinfeksi Covid-19
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, rekaman video tampak menujukan langit-langit Madrid yang diambil pada 4 April 2020, begitu bersih dan sejuk. Berbeda dengan gambar yang diambil tahun 2016 silam.
Nampak dalam gambar kota Madrid tahun 2016 silam, bangunan termasuk gedung pencakar langit "empat menara" ibu kota diselimuti kabut asap, sedangkan pada Sabtu 4 April 2020, udara tampak jauh lebih bersih.
Sementara itu, akibat berkah kebijakan lockdown ini, membuat beberapa jalan utama Madrid berubah dari padat kendaraan menjadi sepi.
Baca Juga: Bak Teletubbies, Perawat di Filipina Buat Jas Hazmat Warna-warni di Tengah Krisis APD
Sebagaimana diketahui, aturan karantina yang sekarang diperpanjang hingga 26 April 2020 mendatang, memaksa orang harus tinggal di rumah dan pergi hanya untuk perjalanan penting seperti untuk membeli makanan dan obat-obatan. Bahkan semua bar, restoran, dan toko tutup.
Adapun kota-kota yang menunjukan penurunan tingkat rata-rata nitrogen dioksida selama 5-25 Maret, diantaranya Madrid, Brussel, Paris, Milan, dan Frankfurt.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pendataan Resmi Calon Penerima Kartu Prakerja oleh Kemnaker, Cek Faktanya
