Update Virus Corona Jumat 27 Maret 2020: Jumlah Pasien di AS Susul Tiongkok, Kedua Presiden Melunak

27 Maret 2020, 18:00 WIB
PRESIDEN AS Donald Trump.* /Kolase Twitter/@realdonaldtrump dan canva

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Jumat, 26 Maret 2020 masih mengancam kesehatan di hampir 200 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, tercatat 537.331 kasus terjadi dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Virus ini pun telah memakan 24.136 korban jiwa.

Kemarin, Kamis 26 Maret 2020, Tiongkok masih memimpin sebagai negara dengan virus corona terbanyak. Sekarang, posisi negara yang disebut sebagai tempat virus ini berasal, digeser oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: ODP dan PDP di Sukabumi Kian Bertambah, Simak Faktor Penyebabnya

Dengan total 85.612 kasus, AS kini menduduki urutan pertama. Disusul Tiongkok dengan 81.340 kasus terinfeksi.

Urutan ketiga masih ditempati Italia dengan total 80.589 kasus, naik dengan tambahan sekitar 6.000 kasus baru. Lalu, disusul Spanyol sebanyak 57.786 kasus.

Jerman berada diurutan kelima yang melaporkan 47.278 kasus, Iran 29.406 kasus dan Prancis dengan total 29.155 kasus

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Geger Video Burung Raksasa Mirip Manusia Bertengger di Atas Salib di Vatikan

Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi ini.

2 negara dengan jumlah kematian terbanyak masih berasal dari Benua Eropa, yakni Italia sebanyak 8.215 kematian, dan Spanyol dengan total 4.365 kematian.

Tiongkok ada di urutan ketiga yang melaporkan 3.292 kematian.

Baca Juga: Geser Tiongkok, Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Terbanyak di Dunia

Di luar Eropa, ada negara Amerika dan Iran yang masing masing mencatat angka 1.301 dan 2.234 kematian.

Diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, di tengah wabah yang menjadi persoalan utama dunia saat ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat perang kata-kata dengan Presiden Tiongkok di media sosial Twitter.

Trump pun menjadi orang yang berada di garis terdepan dari mereka yang mengkritik negara komunis tersebut soal pandemi virus corona.

Baca Juga: Terbentur Batas Waktu Penahanan, Rutan Bandung Gelar Sidang Pidana Daring

Trump mengatakan Tiongkok seharusnya bertindak lebih cepat untuk memperingatkan dunia setelah wabah penyakit muncul di negaranya.

Mendengar pernyataan dan beberapa kecaman bertubi-tubi dari Trump, Presiden Xi Jinping mengambil sikap perang. Dengan bukti sebuah unggahan video, Xi Jinping menyebut bahwa Angkatan Darat AS-lah penyebab dan dalang terjadinya wabah tersebut.

Trump pun kemudian beralih kepada permainan menyalahkan. Ia menggambarkan pandemi tersebut sebagai "Virus Cina" dalam beberapa cuitannya di Twitter dan konferensi pers yang berlangsung di gedung putih.

Baca Juga: Dukung Pemkot Tasikmalaya Cegah Covid-19, Grab Semprot Disinfektan pada Kendaraan Mitra Pengemudi

Namun, melihat keadaan yang semakin mengkhawatirkan, dikutip dari akun Twitter orang nomor satu di Amerika Serikat itu, @realDonaldTrump mencuit bahwa dirinya kini bekerja sama dengan Tiongkok dalam mengatasi virus corona.

Tampak 'berdamai', Amerika Serikat dan Tiongkok membahas kasus virus corona yang merusak sebagian besar belahan bumi.

"Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok. Dibahas dengan sangat terperinci soal virus corona yang merusak sebagian besar planet kita. China telah melalui banyak dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus. Kami bekerja sama dengan erat. Tabik!," tulis Donald Trump.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Twitter worldometers

Tags

Terkini

Terpopuler