Dua Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Tewas karena Virus Corona, Pemerintah Jepang Kian Dapat Kritik

20 Februari 2020, 21:45 WIB
KAPAL pesiar The Diamond Princess di Toky, Jepang.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT – Kapal Pesiar Diamond Princess telah menambat lebih dari dua minggu di Pelabuhan Yokohama, Jepang.

Lebih dari 620 penumpang kapal pesiar Diamond Princess telah terinfeksi di kapal yang telah dikarantina sejak 3 Februari lalu dengan total penumpang awal mencapai 3.700 orang.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters bahwa kritik publik pada Pemerintah Jepang kain menguat setelah dikonfirmasinya dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang meninggal akibat virus corona pada Kamis, 20 Februari 2020.

Baca Juga: Kisah Kades di Tasikmalaya Tersandung Kasus Korupsi Setengah Miliar Rupiah

Dua penumpang kapal yang meninggal, yakni seorang pria Jepang berusia 87 tahun dan wanita Jepang berusia 84 tahun. Sedangkan, 29 orang lain berada dalam kondisi serius termasuk satu orang yang sebelumnya dites negatif untuk virus tersebut.

Jepang diketahui memiliki lebih dari setengah kasus yang diketahui di luar Tiongkok karena infeksi yang cepat dalam kapal dan juga keputusan Pemerintah Jepang untuk mengkarantina kapal selama dua minggu telah memicu publik untuk mengkritik Jepang yang dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga berusaha membela upaya Jepang dengan mengatakan dalam konferensi pers bahwa, "Setelah langkah-langkah diberlakukan untuk mengisolasi penumpang pada 5 Februari dan jumlah infeksi baru hampir nol, maka kami percaya isolasi itu efektif,".

Baca Juga: Ubah Metode Diagnosis, Temuan 394 Kasus Virus Corona per Hari Jadi yang Terendah di Tiongkok Sejak 23 Januari

Meskipun begitu, kritik terhadap Pemerintah Jepang makin berkembang di media sosial dan juga di parlemen. Kritikkan itu kebanyakan tertuju pada Menteri Kesehatan Katsunobu Kato.

Ini didasarkan pada penumpang kapal pesiar yang berangsur berkurang karena beberapa negara memilih mengevakuasi para warganya, di antaranya Hong Kong, Inggris Kanada, dan Amerika Serikat.

Beberapa penumpang Hong Kong sudah dipulangkan, warga Kanada sedang dijadwalkan berangkat dengan penerbangan charter pada Jum’at besok, dan sebuah penerbangan evakuasi juga sedang diatur bagi warga negara Inggris untuk meninggalkan Tokyo pada hari Jumat besok.

Baca Juga: Ratusan Kasus Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess, Jepang Mulai Dikritik soal Keamanan Olimpiade 2020

Sementara itu, awal pekan ini Amerika Serikat telah lebih dulu mengevakuasi lebih dari 300 warga negara dengan dua penerbangan charter. Meskipun masih ada sekitar 45 warga AS di atas kapal pesiar hingga kamis ini. Warga  Amerika yang diterbangkan kembali harus menyelesaikan karantina 14 hari lagi, seperti halnya penduduk Hong Kong yang kembali.

Namun demikian, penumpang Jepang yang turun justru tidak menghadapi karantina lanjutan seperti sebuah keputusan yang memicu kekhawatiran. Institut Penyaki Menular Nasional Jepang (NIID) berusaha menghalau kekhawatiran dengan mengatakan bahwa harusnya tidak ada masalah saat orang tidak menunjukkan gejala selama 14 hari dan telah diuji negatif untuk virus selama masa pengawasan.***.

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler