Walau Ditolak Salah Satu Warganya, Amerika Resmi Pulangkan Warga AS di Kapal Pesiar Diamond Princess

17 Februari 2020, 14:39 WIB
Penumpang meregangkan badan di balkon kabin kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif virus korona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, Senin (10/2/2020).* /REUTERS via ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Ratusan penumpang kapal Diamond Princess sedang bersiap untuk dievakuasi dari kapal pesiar tersebut pada Minggu, 17 Februari 2020.

Ini menyusul dengan selesainya masa karantina yang sudah dijalani seluruh penumpang dalam kapal selama dua minggu.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters bahwa Pemerintah Amerika tetap konsisten pada keputusannya untuk memulangkan warganya yang selesai menjalani dua minggu masa karantina terkait penyebaran virus corona dalam kapal pesiar Diamond Princess, meski salah satu warganya yang bernama Smith menolak untuk dipulangkan dan memilih tetap berada dalam kapal pesiar tersebut.

Baca Juga: Atasi Banjir Langganan Akibat Luapan Sungai Cikidang dan Citanduy, Kepala BPBD Tasikmalaya Beri Tanggapan

Apalagi baru-baru ini 70 orang lebih telah dikonfirmasi positif virus corona pada Minggu, 16 Februari 2020, sehingga membawa jumlah kasus corona dalam kapal menjadi 355 orang sekaligus kasus terbanyak di luar Tiongkok.

Kapal pesiar Diamond Princess yang berlayar dengan membawa lebih dari 3.000 penumpang ini mulai terserang virus corona di awal bulan Februari, sehingga penumpang dan kru harus dikarantina dalam kapal selama dua minggu

Dua penerbangan charter yang dioperasikan Kalitta Air telah membawa beberapa ratus penumpang Amerika dari kapal Diamond Princees dengan pemberangkatan dari Bandara Haneda pada Senin pagi, 17 Februari 2020. Sebelumnya, Maskapai ini juga terlibat dalam evakuasi warga Amerika di Tiongkok.

Usaha Amerika untuk memulangkan warganya dari dalam kapal pesiar tersebut, diikuti pula oleh beberapa negara, di antaranya Kanada, Korea Selatan, Hong Kong, dan Italia.

Baca Juga: Pasca Revitalisasi, Kawasan Religi Banten Lama Tingkatkan Pengunjung dan Adakan Pameran Artefak Rasulullah

Negara-negara itu mengatakan penumpang harus bebas dari gejala untuk melakukan penerbangan, dan kemungkinan akan menghadapi karantina kembali pada saat kedatangan di negara tujuan.

Gay Courter, salah satu penumpang Amerika yang menempati salah satu penerbangan yang disewa, mengatakan bahwa mereka terbang ke Pangkalan Angkatan Udara Travis di California, lalu akan dikirim ke Omaha atau San Antonio untuk dua minggu karantina di Amerika.

Penerbangan lainnya akan mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Kelly Field, Texas, menurut Departemen Pertahanan AS.

Diketahui, Courter berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, karena sedang dalam pelayaran bersama suaminya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-75.

Foto-foto dari dalam salah satu penerbangan charter menunjukkan penumpang dan pejabat kesehatan Amerika dengan pakaian pelindung.

Baca Juga: Bukan Lagi Menghitung Domba, Teknik Pernafasan ala Jepang 'Moon Breathing' Janjikan Tidur Malam Berkualitas

Sementara itu, seorang penumpang Amerika lainnya yang bernama Matthew Smith mengunggah foto di akun Twitter yang menunjukkan armada lebih dari 10 bus yang akan membawa warga negara AS dari pelabuhan Yokohama ke bandara.

Smith mengatakan bahwa para pejabat Amerika yang mengenakan pakaian hazmat dan masker telah mengunjungi kamarnya untuk memeriksa apakah ia akan turun, namun dia memutuskan untuk tetap tinggal dalam kapal.

“Penerbangan charter adalah satu-satunya pilihan bagi penumpang yang memenuhi syarat Amerika Serikat untuk terbang pulang sampai 4 Maret paling awal,” tutur pejabat Kedutaan AS di Tokyo mengatakan.

“Penumpang dan awak dalam kapal dapat berisiko tinggi terkena virus dan merekomendasikan warga negaranya untuk turun dan mengikuti salah satu penerbangan pulang” tutur pejabat tersebut.

Baca Juga: Perumahan Baru Bersubsidi Diubah jadi Pusat Karantina Virus Corona, Ratusan Warga Hong Kong Lakukan Unjuk Rasa

Kapal yang dimiliki Carnival Corp telah ditahan di Yokohama sejak seorang pria yang turun di Hong Kong didiagnosis dengan virus itu dua minggu lalu.

Kapal yang dulu ramai dengan restoran, permainan malam dan pertunjukan gaya Broadway telah diredam untuk diam.

Penumpang kapal yang menderita virus corona telah dibawa ke rumah sakit di Jepang dan tidak ada seorang pun dari kapal yang meninggal.

Sekitar setengah dari tamu di dalam kapal berasal dari Jepang. Berdasarkan Pusat Pengendalian, Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahwa terdapat sekitar 400 warga AS di kapal pesiar Diamond Princess.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler