Atasi Banjir Langganan Akibat Luapan Sungai Cikidang dan Citanduy, Kepala BPBD Tasikmalaya Beri Tanggapan

- 17 Februari 2020, 14:27 WIB
PEMERINTAH daerah dan BBWS Citanduy diminta cepat bergerak guna menangani persoalan banjir langganan di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, Senin 17 Februari 2020.*
PEMERINTAH daerah dan BBWS Citanduy diminta cepat bergerak guna menangani persoalan banjir langganan di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, Senin 17 Februari 2020.* /Aris Mohamad F//


PIKIRAN RAKYAT - Guna mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, maka diperlukan beberapa skenario dan teknik penanganan di kedua sungai, yakni Cikidang dan Citanduy.

Salah satunya dengan melakukan sodetan pada kedua sungai yang melewati wilayah Desa Tanjungsari. Disamping itu pula, diperlukan normalisasi (pengerukan) pada aliran sungai Cikidang dan Cintanduy yang kondisinya kini telah mengalami pendangkalan akibat lumpur.

Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya  Nuraedidin menjelaskan bahwa beberapa saat setelah ada laporan banjir melanda Desa Tanjungsari, pihaknya menerjunkan tim dan relawan guna melakukan evakuasi pada warga pada Senin 17 Februari 2020 dini hari. Mereka pun membantu mengevakuasi warga jika dikhawatirkan luapan banjir makin tinggi.
 
Baca Juga: Pasca Revitalisasi, Kawasan Religi Banten Lama Tingkatkan Pengunjung dan Adakan Pameran Artefak Rasulullah

"Rata-rata ketinggian banjir setinggi 30 cm. Akan tetapi situasi saat ini banjir mulai surut ko. Dan warga mulai membersihkan kembali rumah-rumah mereka," jelas Nuraedidin, pada Senin 17 Februari 2020.

Dia mengatakan bahwa sebetulnya penanganan banjir di Sukaresik tersebut sudah dilakukan sejak 3 tahun ke belakang.
 
Upaya ini dengan membentengi sepanjang aliran sungai Cikidang dan Citanduy. Sehingga ketika debit airnya besar, tidak sampai meluap dan masuk ke permukiman warga.

Pihaknya juga menilai adanya titik petemuan aliran sungai Cihanjuang disana yang membuat aliran air tidak lancar, sehingga diperlukan sodetan sungai agar air tidak langsung bertemu di satu titik.
 

Begitu pula dengan normalisasi sungai, Nuraedidin menilai harus segera dilaksanakan, pasalnya kini kondisi sungai Cikidang dan Citanduy telah sangat dangkal akibat lumpur.

"Harus ada sodetan aliran sungai, sehingga pertemuan arus tidak terjadi disatu titik. Itu sudah saya sampaikan ke BBWS waktu itu sejak masih jadi Sekretaris Camat. Normalisasi juga diperlukan," ujarnya.

Pihaknya kini mengimbau masyarakat di Desa Tanjungsari agar lebih waspada saat terjadi intensitas hujan tinggi, sebab tidak mustahil akan kembali terjadi banjir susulan.
 
Terutama ketika terjadi curah hujan tinggi di kawasan Guranteng Kecamatan Pageurageung, yang menjadi hulu sungai Citanduy.

Sementara itu Camat Sukaresik Opan Sopian mengatakan, jika banjir di wilayah Tanjungsari merupakan banjir musiman.
 
 
Banjir terjadi karena luapan sungai Citanduy dan Cikidang yang tidak mampu mengalirkan debit air paska dua hari wilayah Sukaresik diguyur hujan deras.

"Banjir disana terjadi musiman setiap tahun. Hal itu karena meluapnya air akibat pertemuan sungai Cikidang dan Citanduy," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya berharap ada penanganan yang serius dari pemerintah daerah dan BBWS Citanduy, sehingga tidak harus terus terulang banjir susulan.

Sebab ketika banjir terjadi, selain merugikan masyarakat secara ekonomi juga banyak merugikan hal lainnya secara non-materil, seperti menurunnya kesehatan, pendidikan terganggu, pertanian terendam dan aktivitas masyarakat lainnya lumpuh.***
 
banjir yang kerap terjadi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya.*
banjir yang kerap terjadi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya.*

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x