Taliban Penggal Atlet Voli Wanita dan Pajang Kepalanya di Media Sosial, Ini Klaim sang Pelatih

22 Oktober 2021, 17:25 WIB
Ilustrasi - Taliban kembali menebar teror mereka dengan memenggal seorang atlet voli wanita serta memajang foto kepalanya yang sudah putus. /PIXABAY/Niekverlaan

PR TASIKMALAYA – Kekejaman kelompok militan Taliban kembali diekspos ke dunia.

Kali ini, giliran seorang pelatih atlet voli wanita yang mengaku salah satu anggota timnya sudah dipenggal oleh anggota Taliban.

Tidak berhenti di situ, kepala sang atlet voli wanita tersebut pun kabarnya dipajang dengan begitu bangganya oleh Taliban di laman media sosial yang dikelola oleh kelompok militan tersebut.

Baca Juga: Tak Terima Pangeran Charles Direndahkan, Camilla ‘Bantai’ Pangeran Harry dan Mehgan Markle

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman New York Post, atlet voli wanita yang dilaporkan dipenggal Taliban diketahui bernama Mahjabin Hakimi.

Mahjabin Hakimi adalah salah satu pemain andalan dari tim voli wanita Kabul Municipality Volleyball Club.

Menurut keterangan si pelatih, Mahjabin Hakimi dipenggal di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Baca Juga: Komentari Unggahan Foto di Akun Instagram Ali Syakieb, Rizky Billar: Besan Gua...

Kala itu, anggota Taliban memang sedang gencar mencari para atlet wanita di Kota Kabul.

Kepada Persian Independent, sang pelatih menuturkan bahwa atletnya sebenarnya sudah dibunuh sejak awal bulan ini.

Akan tetapi berita pemenggalannya sengaja ditutup-tutupi.

Baca Juga: Akui 10 Tahun Bangun Yayasan Hermansyah Pakai Dana Pribadi, Ashanty: Punya Keinginan Buat...

Dan keluarga Mahjabin Hakimi pun sengaja dibungkam di bawah ancaman kelompok Taliban, klaim si pelatih.

Sewaktu memberikan keterangan di hadapan Persian Independent, sang pelatih menggunakan nama samaran Suraya Afzali lantaran takut diburon Taliban.

Cerita pelatih Suraya Afzali ini kemudian dibantah oleh beberapa laporan online yang mengatakan bahwa insiden pemenggalan atlet voli wanita tersebut bukan terjadi baru-baru ini.

Baca Juga: Menyadari Kondisi sang Ayah Sepeninggal Ibunda, Amanda Manopo Rela Lakukan Hal ini sebagai Bakti

Melainkan Mahjabin Hakimi sudah dinyatakan meninggal dunia sejak 13 Agustus 2021.

Merupakan hari terakhir sebelum akhirnya Taliban berhasil mengambil alih ibu kota Afghanistan.

Bantahan dari sejumlah laporan online ini lagi-lagi dibantah oleh Payk Investigative Journalism Center yang mengatakan bahwa pihak mereka telah mengkonfirmasi soal berita atlet voli wanita yang dipenggal kelompok militan Taliban.

Baca Juga: Tips Membersihkan Cermin, Perhatikan Anjuran dan Larangan untuk Jaga Permukaan Tetap Berkilau

Peristiwa pemenggalan sudah dikonfirmasi memang dilakukan di Kabul.

Dan hingga kini, pihak Taliban enggan menanggapi permintaan Payk Investigative Journalism Center untuk berkomentar.

Sementara itu, pelatih Suraya Afzali mengaku sengaja membeberkan cerita pemenggalan Mahjabin Hakimi kepada Persian Independent karena merasa takut akan nasib para atlet wanita lainnya.

Baca Juga: Korban Tak Mau Cabut Laporan, Begini Nasib Polisi yang Membanting Mahasiswa Saat Demo!

Diakui Suraya Afzali, setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan, hanya ada dua atlet dari tim nasional (timnas) voli wanita yang berhasil melarikan diri ke luar negeri.

Salah satu atlet yang berhasil melarikan diri bernama Zahra Fayazi dan saat ini ia sedang ditampung di Inggris.

Bulan lalu, Zahra Fayazi melakukan wawancara dengan BBC dan menceritakan bahwa salah satu anggota dari timnas voli wanita telah dibunuh Taliban.

Baca Juga: Menyadari Kondisi sang Ayah Sepeninggal Ibunda, Amanda Manopo Rela Lakukan Hal ini sebagai Bakti

Sementara mereka yang masih hidup, diancam oleh kerabat maupun keluarganya sendiri yang tergabung dalam kelompok militan atau sekedar pengikut ajaran Taliban.

“Taliban meminta keluarga kami untuk melarang anak perempuan mereka menjadi atlet. Jika tidak, maka bentuk kekerasan tak terduga bakal dilancarkan,” jelas Zahra Fayazi.

Atlet wanita yang ketakutan pun memilih untuk segera membakar perlengkapan olahraga yang mereka miliki.

Baca Juga: Batal Kunjungi Irlandia Utara, Bagaimana Kondisi Kesehatan Ratu Elizabeth II Sebenarnya?

Tujuannya hanya satu yaitu untuk menyelematkan diri sendiri juga keluarga mereka.

Atlet timnas voli wanita lainnya yang berhasil kabur juga melakukan wawancara dengan BBC dengan menggunakan nama samaran Sophia.

Sophia sengaja menggunakan nama samaran karena takut keluarganya yang masih terjebak di Afghanistan jadi diteror bahkan dibunuh oleh Taliban.

Baca Juga: Tetangga Bongkar Keseharian Baim Wong saat Didatangi Wanita Hamil yang Berurai Air Mata: Aku Aja Jarang...

Menurut Sophia, berita pemenggalan atlen voli wanita yang dibocorkan pertama kali oleh pelatihnya tersebut pasti benar adanya dan pelakunya pasti adalah Taliban.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler