Network
PR TASIKMALAYA - Sekelompok wanita Afghanistan mendesak PBB untuk memblokir Taliban dari mendapatkan kursi di badan dunia, menyerukan perwakilan yang lebih baik untuk negara mereka selama kunjungan ke markas organisasi di New York, pada Kamis 21 Oktober 2021.
Sejak merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus, para pemimpin Taliban telah bersumpah untuk menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah atau hukum Islam.
Namun, di bawah pemerintahan Taliban dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan tidak boleh bekerja dan anak perempuan dilarang bersekolah.
Baca Juga: Sukses Boyong Piala Seoul Drama Awards 2021, Amanda Manopo Kebanjiran Pujian dari Para Penggemar
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki ketika mereka meninggalkan rumah.
“Ini sangat sederhana, PBB perlu memberikan kursi itu kepada seseorang yang menghormati semua hak semua orang di Afghanistan,” kata Fawzia Koofi, mantan politisi Afghanistan dan perunding perdamaian.
“Kami banyak dibicarakan, tetapi kami tidak didengarkan. Bantuan, uang, pengakuan semuanya adalah pengaruh yang harus digunakan dunia untuk inklusi, untuk menghormati hak-hak perempuan, untuk menghormati hak-hak semua orang,” tambahnya.
Baca Juga: Banyak Komentar Negatif Terhadapnya, Amanda Manopo Akui Lakukan Hal Ini untuk Menghindarinya!
Koofi bergabung dengan mantan politisi, Naheed Fareed, mantan diplomat Asila Wardak dan jurnalis Anisa Shaheed.
