Network
PR TASIKMALAYA – Bulan Oktober selalu identik dengan bulan kesadaran Kanker Payudara. Sebuah kampanye tahunan yang berguna meningkatkan kesadaran terhadap penyakit tersebut.
SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) merupakan sebuah cara untuk mendeteksi benjolan yang menjadi salah satu tanda dari kanker payudara.
Rutin melakukan SADARI juga dapat membantu anda melindungi diri dari kanker payudara.
Baca Juga: Disampaikan Menkumham, Pemerintah Dukung Pelimpahan Kewargaraan bagi 4 Atlet Asing
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini langkah-langkah untuk melakukan SADARI.
1. Carilah sebuah cermin, lalu berdiri dengan tegak dan mulai amati setiap perubahan yang terjadi pada payudara anda.
Lihat apakah ada perubahan bentuk pada permukaan kulit payudara, perubahan pada puting seperti pembengkakan, dan apakah bentuk payudara kiri dan kanan tidak simetris.
Baca Juga: Barang Bukti Hasil Kejahatan Dimusnahkan, Senjata Dipotong hingga Minuman Keras Dibuang ke Selokan
2. Angkat kedua lengan ke atas, kemudian tekuk siku dan posisikan tangan ke belakang kepala.
Dorong siku ke depan dan cermati payudara anda, lalu dorong siku ke belakang dan cermati kembali bentuk serta ukuran payudara anda.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, lalu dorong kedua siku ke depan, kemudian kencangkan otot dada Anda.
Baca Juga: Sudah Diresmikan, Ahmad Syaikhu Kini Jadi Presiden PKS Periode 2020-2025
4. Angkat lengan kiri ke atas, lalu tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung.
Selanjutnya gunakan ujung jari tangan kanan, lalu raba dan tekan area payudara anda sembari cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Kemudian ulangi gerakan tersebut pada payudara kanan anda.
Baca Juga: Tak Jarang Jatuhkan Korban Jiwa, Komnas HAM Desak Aparat Ungkap Kasus Politik Kekerasan
5. Cubit kedua puting, lalu amati apabila ada cairan yang keluar dari puting segeralah berkonsultasilah ke dokter.
6. Ubah posisi menjadi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Lalu, angkat lengan ke atas.
Cermati kembali payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Ingat gunakan ujung jari-jari, lalu tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
SADARI ini sebaiknya dilakukan rutin setiap setelah 7-10 hari menstruasi.
Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 di Bandung Tinggi, Oded M. Danial: Kami Akan Terapkan Mini Lockdown
Selain rutin melakukan SADARI hindari juga beberapa makanan yang dapat memicu Kanker Payudara seperti:
1. Daging Merah yang Dibakar
Batasi mengonsumsi daging merah yang dibakar seperti steak atau sate, usahakan dalam seminggu tidak lebih dari 500 gram.
Cara memasak dengan dibakar dapat membentuk heterocyclic amines (HCAs). HCAs inilah yang berpotensi menyebabkan kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kolon, dan kanker prostat.
Baca Juga: PT Biofarma Kebut Produksi Reagen untuk Pemeriksaan Covid-19
2. Alkohol
Menurut hasil beberapa studi mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara. Batas paling aman untuk minum alkohol adalah segelas sehari.
3. Gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula akan membuat level insulin menjadi naik. Berdasarkan riset, insulin ini adalah promotor utama pertumbuhan tumor.
Baca Juga: Ingin Cicipi Makanan dengan Citarasa Khas Korea? Kamu Bisa Datangi 4 Kedai di Tasikmalaya ini!
4. Susu Tinggi Lemak dan Produk Olahannya
Beberapa penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi susu dan keju tinggi lemak akan memiliki risiko terkena kanker lebih tinggi.
5. Daging yang sudah diproses
Mengonsumsi daging olahan atau daging yang sudah diproses seperti sosis, ham, dan bacon yang mengandung bahan pengawet juga ternyata dapat memicu Kanker dalam tubuh.
Baca Juga: Waspada! Cegukan hingga Mata Merah Bisa Jadi Gejala dari Gangguan Covid-19
Para peneliti menemukan bahwa bahan pengawet yang biasanya ada pada daging yang sudah diproses tersebut dapat bermetamorfosis mejadi bahan penyebab kanker ketika berada dalam tubuh. ***
