Berita Baik bagi Penderita Diabetes! Berolahraga Sore atau Malam Hari Ternyata Lebih Efektif

- 22 Oktober 2023, 12:07 WIB
Ilustrasi diabetes, ilustrasi gula darah, ilustrasi suntik
Ilustrasi diabetes, ilustrasi gula darah, ilustrasi suntik /Pexels/Artem Podrez/

PR TASIKMALAYA - Olahraga memang merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh karena banyak manfaat yang bisa dirasakan. Olahraga bisa dilakukan mulai dari pagi, siang, sore, atau malam.

Namun apakah olahraga pada waktu sore atau malam memberikan dampak tertentu kepada seseorang yang melakukannya? Simak penjelasan dari ahli di bawah ini agar kalian mengetahui dampak dan manfaatnya.

Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa berolahraga pada waktu sore atau malam hari mungkin lebih efektif dalam mengontrol kadar gula darah dibandingkan dengan aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari.

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabelogia, berolahraga antara siang hingga tengah malam mampu secara signifikan mengurangi resistensi insulin jika dibandingkan dengan berolahraga di pagi hari.

Baca Juga: Bumbu Masak Ini Bisa Jadi Solusi bagi Penderita Diabetes, Saatnya Mulai Kontrol Gula Darah Anda

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kaitan antara waktu pelaksanaan aktivitas fisik dan waktu istirahat dengan kandungan lemak hati serta resistensi insulin pada populasi paruh baya.

"Tujuan kami adalah untuk menyelidiki hubungan waktu aktivitas fisik dan waktu istirahat dengan kandungan lemak hati dan resistensi insulin pada populasi paruh baya," kata Jeroen van der Velde, PhD Department Clinical Epidemiology di Leiden University Medical Center seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, 21 Oktober 2023.

Penelitian ini melibatkan analisis data dari studi Epidemiologi Obesitas Belanda (NEO) yang melibatkan pria dan wanita berusia antara 45 dan 65 tahun dengan indeks massa tubuh (BMI) 27 atau lebih, yang menunjukkan mereka mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Seluruh peserta kemudian menjalani pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran kadar glukosa darah dan insulin saat berpuasa dan setelah makan dengan mengambil sampel darah.

Baca Juga: Waspada! Hasil Penelitian Sebut Depresi Bisa Jadi Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2

Mereka juga diminta untuk memberikan informasi tentang gaya hidup mereka. Sejumlah peserta dipilih untuk menjalani pemindaian MRI guna mengukur kandungan lemak hati.

Selanjutnya, 955 peserta dipilih sebagai sampel penelitian. Mereka diberikan kombinasi accelerometer dan diminta menggunakan monitor detak jantung selama empat hari berturut-turut untuk memantau aktivitas fisik dan pergerakan mereka.

Kemudian, peserta dibagi menjadi tiga kelompok berbeda berdasarkan waktu berolahraga mereka.

Ada yang berolahraga pada waktu pagi (6.00-12.00), siang (12.00-18.00), dan sore hingga malam (18.00-23.59). Ketiga kelompok ini diminta untuk menjalani aktivitas fisik yang kuat pada waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga: Jangan Dispelekan! Deteksi Dini Diabetes Melitus pada Anak untuk Cegah Komplikasi

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berolahraga pada waktu sore hari terkait dengan penurunan resistensi insulin sebanyak 18%, sedangkan berolahraga di malam hari dapat mengurangi resistensi insulin sebanyak 25%.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa durasi aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat mampu mengurangi kandungan lemak hati dan resistensi insulin.

Penjelasan dari Ricardo Correa, Direktur Program Beasiswa Endokrinologi, Diabetes, dan Metabolisme di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona, menyebutkan bahwa resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.

"Jadi yang dilakukan reseptor insulin adalah setiap kali insulin masuk, ia mengaktifkan kaskade sehingga glukosa bisa masuk ke dalam sel. Yang terjadi jika reseptor itu rusak adalah tidak bisa mengaktifkan kaskade sehingga glukosa tidak bisa masuk. Dan keadaan ini akan menyebabkan semua glukosa tetap berada di luar sel," tutur Ricardo

Baca Juga: Inilah Lima Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Diabetes

Hal ini mengakibatkan glukosa tetap tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Dengan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa berolahraga pada waktu sore atau malam hari mungkin dapat membantu mengurangi resistensi insulin yang berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe 2.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x