Network
PR TASIKMALAYA - Kehadiran media sosial memang terlihat seperti pisau bermata dua. Hal ini bisa membawa dampak positif maupun negatif bagi penggunanya.
Bukan hanya itu, diketahui bahwa penggunaan media sosial telah meningkat selama pandemi, terutama bagi generasi muda.
Namun, ternyata media sosial yang seharusnya bisa bermanfaat bagi banyak orang ini juga menyimpan berbagai dampak negatif.
“Media sosial membantu mencegah perasaan terisolasi bagi generasi muda, peningkatan penggunaan media sosial juga membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental mereka,” ujar Jaclyn Halpern, PsyD, Direktur program SOAR di Washington Behavioral Medicine Associates.
Baca Juga: Tes Psikologi: Anda Percaya Cinta Seumur Hidup? Prediksi Jawabannya dari Gambar Ini
Sebuah studi tahun 2015 yang dilakukan pada anak di United Kingdom yang menggunakan media sosial selama 3 jam atau lebih pada hari sekolah, diketahui memiliki skor yang lebih tinggi untuk gangguan kesehatan mental.
Studi tahun 2020 menganalisis 86.581.237 postingan Twitter berbahasa Inggris, menemukan bahwa ada peningkatan media sosial, ketika pemberlakuan kebijakan untuk tetap berada di rumah, sejalan dengan efek yang dihadirkannya.
Media sosial seringkali dijadikan salah satu media untuk menghadapi perasaan terisolasi akibat pembatasan sosial.
Meskipun hal ini tampaknya bisa berguna untuk jarak pendek, ternyata faktanya studi tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial telah meningkatkan perasaan negatif dalam jangka panjang.
Baca Juga: Film Solo Namor MCU, Bergantung pada Kesuksesan Black Panther: Wakanda Forever?
